Jalur Bukit Moko – Oray Tapa telah sejak tahun lalu masuk kedalam bucket list sebagai medan untuk berlari. Rute trail running ini pulang pergi sekitar 13 kilometer dengan medan melipir bukit dan sedikit naik turun di hutan pinus. Percobaan pertama beberapa bulan lalu gagal karena jalanan yang berlumpur dimusim penghujan. Kala itu hanya sempat meneruskan beberapa ratus meter dari pertigaan Patahan Lembang. Daripada kaki terbenam lumpur lebih baik balik kanan dan menunggu musim kemarau datang agar jalanan bisa dilalui dengan berlari.
Pada tanggal 20 Mei 2017, saat musim kemarau datang menghampir jalur ini kembali dicoba. Setelah memarkir motor di parkiran bawah Bukit Moko, kami memulai lari-lari kecil di jalur setapak dibelakang pos retribusi parkir. Hari masih pagi saat kami mulai berlari, sehingga sinar matahari pagi yang menerobos dari sela-sela pepohonan pinus menemani sepanjang jalan. Udara yang sejuk dengan aroma hutan yang kuat semakin membuat trail running ini menyenangkan. Suasana lari di alam yang luarbiasa inilah salah satu alasan saya agak enggan berlari dijalanan aspal.
Jalur setapak yang menanjak ini langsung menuju ke arah Patahan Lembang dimana kita akan melalui sebuah warung di hutan pinus yang cukup ideal sebagai water station. Bila belum merasa haus lanjutkan saja lari hingga warung kedua di pertigaan Patahan Lembang, dan setelah itu tak ada lagi warung hingga di Oray Tapa.
Jalur menuju Oray Tapa adalah belokan ke kanan dari pertigaan Patahan Lembang-Oray Tapa-Bukit Moko. Para penikmat selfie biasanya melakukan hiking sampai ke view patahan ini lalu kembali ke Bukit Moko. Nah, ikuti saja jalur utama yang melipir di perkebunan kopi dan hutan pinus. Nanti akan menemui jalan tanah yang dari arah Jatihandap. Darisini jalur sudah terbuka dan kita berlari di jalan kampung yang rimbun. Berlari terus ke arah Timur, akan bertemu lagi jalan dari arah Merak Dampit dan Pasir Impun. Teruskan berlari di jalanan koral dan tanah merah ini, tak akan sulit mencari arah ke Oray Tapa dan sesampainya disana ada hadiah gorengan pisang dan gehu yang masih hangat. Bonus tambahan bila ada kopi Arabika yang telah digiling dan siap untuk diseduh. @districtonebdg