Setiba di Nha Trang, kami sempat mangkal dulu di hotel backpacker sebelum ngeloyor ke pantai. Benar-benar cuma mangkal hehe… karena tidak berniat menginap mengingat malam sudah flight lagi. Lumayan buat nyimpen ransel daripada dibawa-bawa ke pantai.
Segera saja terlihat jelas bahwa disini bukan pantai untuk menyepi, kecuali memang sengaja melipir mencari lokasi yang sepi. Dibanding pantai-pantai wisata lain seperti Da nang dan Mui Ne, disini suasananya lebih kosmopolit. Nha Trang adalah jawaban Vietnam terhadap gemerlap pantai Pattaya, Thailand. Dalam beberapa hal mungkin Pattaya masih tampak unggul namun jelas Nha Trang tak akan terlalu sulit mengejar.
Sebuah signage raksasa Tiger Beer segera menyambut kami kala mendekati pantai dan musik hingar-bingar dari cafe-cafe. Bagi penyuka kepribadian pantai yang semarak jelas disinilah tempatnya. Party, ma men, party..
Diseberang pantai atraksi wisata tak berhenti bahkan makin semarak. Sebuah pulau menjadi tujuan wisata berikut bagi sudah kenyang dengan pantai tepi kota. Naik apa kesana? Cable car, ma men… siapkan saldo ATM lebih banyak bila wisata kesini dbanding pantai-pantai lain di Vietnam.
Namun gaya turis backpacker pun dapat menikmati kota pantai ini. Kita bisa nangkring di cafe-cafe tepi pantai sambil memesan minuman dingin selama berjam-jam hehe..maklum cuaca ngajeos.. Di gang-gang belakang hotel yang menjulang dipantai, lokasi makan sea food yang lebih terjangkau bisa dinikmati. Harga-harga hidangan sea food dibawah 100,000 dong masih banyak ditemui.
Selesai makan, cuaca terik tiba-tiba berbalik drastis. Awan hitam mendekat dari arah pantai, serinai gerimis terasa dipermukaan kulit. Segera kami ngacir ke hotel dan benar tak lama kemudian hujan deras mengguyur. Sejenak kami defensif di lounge yang penuh oleh para backpacker.
“Mening neangan tempat ngopi batan didieu wae,” ujar Bar ketika hujan mulai mereda. Dunga setuju, mereka segera hit and run mencari tempat ngopi diluar. Mereka melipir ke CONG Cafe yang terletak tak terlalu jauh dari hotel. Sebetulnya kafe ini bukanlah identik Nha Trang, di Saigon pun ada.
Kafe ini cukup unik, dengan tema interior propaganda tahun 70-an. Kita akan merasa berada disuasana 70 atau 80-an dengan perabotan jadul. Walau specialty disini adalah coconut coffe, namun Hanoi black coffe nya pun juara.
Menjelang maghrib sudah waktunya menuju airport yang terletak di Cam Ranh, agak diluar kota. Dari jalan tepi pantai kami nyegat bis jurusan Cam Ranh dengan ongkos 50,000 dong. Airportnya tampak sedang renovasi sehingga masih kombinasi bandara lama dan baru. @districtonebdg