Menepis Dingin di Nagarkot

Nama kota kecil Nagarkot pertama muncul kala sedang membolak-balik halaman majalah travel maskapai. Karena bosan dalam suasana kabin membaca majalah travel yang disediakan menjadi aktifitas favorit -selain tidur. Yang membuat terkesan adalah pemandangan gunung-gunung salju menjulang yang bisa dilihat dari pelataran hotel-hotelnya. Seketika itu juga saya paham bahwa Nagarkot akan jadi tujuan perjalanan berikutnya. The mountain is calling.

Pada ketinggian 2.195 meter, Nagarkot adalah salah satu tempat paling indah di Distrik Bhaktapur. Kota ini dikenal karena pemandangan matahari terbit dari Himalaya termasuk Gunung Everest serta puncak-puncak lainnya dari jajaran Himalaya di Nepal Timur. Nagarkot menawarkan rentang pemandangan pegunungan Himalaya di wilayah yang disebut Kathmandu Valley. Rentang ini mencakup Annapurna, Manaslu,  Ganesh Himal,  Langtang,  Jugal, Rolwaling, Everest dan Numbur dengan pemandangan luas kearah lembah Kathmandu dan Taman Nasional Shivapuri.

Nagarkot berjarak 32 kilometer dari Kathmandu dengan perjalanan sekitar dua jam-an dengan berganti bis di Bhaktapur. Menuju Bhaktapur, naik bis metromini dari terminal bis Ratna Park di Kathmandu. Suasananya  mirip terminal Kebon Kalapa tahun 90-an demikian juga bisnya seperti bis yang akan ke Ciwidey kala itu. Jangan  heran bila ditengah jalan bisnya mogok, lalu seluruh penumpang diover ke bis lain. Walhasil suasananya berjejal, beruntung Bhaktapur tidaklah jauh hanya sejam perjalanan.

Kala tiba di Bhaktapur, kondektur hanya menyuruh berhenti di suatu lokasi. Ia menunjukkan tangan ke sebuah arah ,” Nagarkot..'” katanya. Tak ada tanda-tanda arah harus kemana kala turun dari bis. Cukup lama melakukan orientasi medan sebelum mendapat secercah info. Rupanya menuju terminal bis yang akan menuju Nagarkot perlu jalan dulu sekitar satu kilometer, disekitar Kamal Pokhari setelah melewati terminal bis yang akan menuju Changu Narayan. Suasana terminalnya lebih amburadul dan bis baru bergerak kala sudah penuh.

Setelah sekitar 1,5 jam perjalanan menanjak dan meliuk-liuk dijalanan rusak sambil terus menaik-turunkankan penumpang sepanjang jalan akhirnya sampai juga di terminal bis Nagarkot yang lebih mirip parkiran tepi jalan. Setelah turun dari bis, segera terasa angin dingin Himalaya yang mengiris kulit. Tak buang-buang waktu saya segera membungkus badan. Beruntung jaket polar yang sudah berusia satu dasawarsa ini masih mampu menangkal dingin.

Saya segera mencari hotel yang ternyata masih sekitar satu kilometer jaraknya dari parkiran bis. Tak heran nama hotelnya pun  At the End of the Universe. Namun ditengah hawa dingin, tak seorangpun keberatan untuk berjalan dan bergerak bila tak ingin disayat angin gunung.

Suasana hotel cukup menyenangkan dengan ruangan kayu yang hangat, namun sedikit saja pintu terbuka udara dingin akan terasa mengelus. Bagi warga disini udara bulan Desember mungkin biasa saja dinginnya, namun bagi saya terlalu dingin untuk cuaca sore hari. Sebuah galau menggelayut antara romantisme menikmati sore dari teras sambil menggigil atau defensif saja dikamar dipeluk kehangatan. Viewnya memang luarbiasa, pegunungan salju didepan mata ;benar-benar tak menyesal datang kesini. Tapi suhunya brrr… walau matahari bersinar. Mungkin memang sebaiknya tak datang kesini dimusim dingin.

Coba menepis dingin dengan secangkir hot lemon ginger, namun tidak bertahan lama. Matahari semakin terbenam dan setelah cangkir kosong  “terpaksa” jalan-jalan lagi sekedar supaya tidak menggigil. Sambil orientasi medan, hibur saya dalam hati. Di sepanjang perjalanan, warung-warung mulai membuat perapian dipinggir jalan. Perapian sepanjang jalan memberi nuansa pada suasana malam. Dalam  hawa dingin dimana nafas pun beruap, percikan bara dan kobaran api disepanjang jalan seperti genit menggoda.

***

Hampir saja imaji saya tentang Nagarkot akan melulu tentang view pegunungan salju yang indah dengan anginnya yang dingin. Esoknya, kala turun ke Bhaktapur kembali dengan bis yang sesak oleh penumpang tiba-tiba saja seorang ibu yang baik hati memberi tidak sekepal tapi dua kepal kacang untuk dinikmati sepanjang perjalanan.  Saya mengikuti jalan bis yang meliuk-liuk dengan cemilan kacang. Saat melihat kacangnya habis, tanpa ba-bi-bu ia  segera memberi sekepal lagi tanpa bisa ditolak. Bis sampai di Bhaktapur, dan imaji tentang Nagarkot terasa lebih hangat.

@districtonebdg

 

 

Mengurai Labirin Kawasan Thamel

Kawasan Thamel merupakan area tumpleknya turis budget dan mid-range yang populer di Kathmandu, seperti kawasan Khaosan di Bangkok.  Thamel lebih merupakan sebuah kawasan daripada sebuah jalan. Walau didalamnya juga termasuk jalan Thamel namun juga termasuk jalan-jalan sekitarnya seperti Jyatha, Tridevi, JP road, Paryatan dan lainnya. Jalan yang sempit saling terhubung dengan gang dan persimpangan, membuat siapapun yang baru kesini akan mudah tersesat.

Tapi bukankah orang harus tersesat dulu sebelum menguasai arah? Jadi jangan terlalu khawatir tersesat, paling hanya beberapa saat…  sebelum kembali berputar-putar 😀 . Begitulah, tak jarang yang sudah pernah kesini pun kembali  kehilangan arah. Apalagi kalau blusukannya malam hari , semoga beruntung wkwkwk..

Cara terbaik mengurai labirin Thamel adalah seperti membuka buah durian, yaitu dengan mengenali urat-urat utamanya dalam hal ini batas luar dan persimpangan (chowk). Sekali urat-uratnya ditemukan kita akan menikmati manisnya Thamel seperti kelezatan buah durian. Batas Barat kawasan Thamel adalah jalan Paknajol, sebelah Timur adalah jalan Kantipah, sebelah Utara adalah jalan Leknak Sadakh, dan di Selatan adalah Durbar Square yang terkenal itu. Persimpangan-persimpangan utama didalamnya adalah Narsing chowk, Indra chowk, Chhetrapati chowk, Thahiti , Asan dan lainnya.

Thamel menjadi semacam melting point beragam bangsa dan budaya yang berbeda. Maka kulinernya pun beragam dari Eropa, Timur Tengah, Mexico, India, China, Tibet, Jepang, Korea,Thai, juga Vietnam tak ketinggalan. Namun tentu saja kuliner khas Newari yang wajib dicicipi kala disini seperti momo dan daal bhaat. Gerai minuman seperti teh, kopi dan alkohol juga banyak pilihan. Bila pecinta kafein jangan lewatkan untuk menyesap secangkir kopi di kafe Himalayan Java yang memiliki dua cabang di Thamel yaitu di Mandala dan Tridevi.

Menginap disini, hampir pasti merasakan sarapan di roof toop alias dak atap hotel. Bila datang antara Desember-Februari yang mana merupakan musim dingin, sedikit tips sebelum sarapan lebih baik jalan-jalan dulu untuk pemanasan supaya tidak terlalu kedinginan  kala sarapan di roof top. Namun suasana diatas tidak mengecewakan sebenarnya, sambil memandangi kawasan Thamel kita ditemani burung-burung gagak yang banyak terdapat disini.

Bila menggemari perlengkapan outdoor, maka disini seperti surganya atau surga tiruan tepatnya. Namun ditengah gigitan udara dingin, jaket down (bulu angsa) merk TNF yang jelas kw pun sulit ditampik daripada menggigil semalaman. Bila kita berniat melakukan trekking semisal ke Everest Base Camp, toko-toko outdoor disini juga siap menyewakan berbagai kelengkapannya. @districtonebdg

Rute Darat ke Nepal dari Darjeeling

Rute darat para backpacker ke Nepal biasanya dilakukan dari India dan Tibet, namun tentu jauh lebih efisien dari India. Dari tanah air, bila dihitung-hitung maka biaya paling ekonomis kemungkinan adalah dari Kalkuta mengingat flight AirAsia dari Kuala Lumpur (KUL) ke Kalkuta (CCU) lebih murah dari ke kota-kota di India lainnya. Tampaknya, aturan dasar untuk melakoni perjalanan darat adalah memilih kota tujuan dengan flight termurah dari Kuala Lumpur dimana budget airlines seperti AirAsia atau Malindo begitu trengginas bermain tarif. Bila kena tarif promo maka ongkos sekali jalan AirAsia bisa diangka 800ribuan, namun bila penerbangan tarif biasa dipastikan lebih dari dua juta :'( .

Bila mau perjalanan darat terus dari Kuala Lumpur juga silahkan saja, artinya melewati Indochina ke India dengan menyebrang perbatasan darat di Myanmar. Sayangnya, dari beberapa informasi perbatasan darat Myanmar cukup rumit untuk dilewati. Jangankan moncor  ke India, dari Thailand saja harus memakai visa (padahal sesama ASEAN bebas visa lho) jadi jalur darat ini walau memungkinkan tampak maksakeun. Mending langsung flight ke India saja untuk memulai kick off backpackerannya.

Tipikal perjalanan darat menuju Nepal dari kota-kota besar India seperti Delhi, Agra atau Benares adalah dengan memanfaatkan perjalanan malam menuju kota terdekat ke perbatasan. Maka bila perjalanan dimulai dari Kalkuta, tahap berikutnya adalah mengambil perjalanan malam dengan sleeper train ke arah Darjeeling. Walau stasiun keretanya bukan di Darjeeling melainkan di New Jalpaiguri (NJP) namun kota yang indah di dataran tinggi dekat perbatasan Nepal ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk tempat transit  sebelum melanjutkan perjalanan. Dari pebukitan disini pegunungan salju Himalaya sudah jelas terlihat dan Kanchenjunga seakan dalam jangkauan tangan. Sementara puncak Everest hanya samar di kejauhan.

Walau kota Darjeeling sendiri cukup menawan untuk menjadi tujuan wisata, bila tujuan utama adalah menerobos ke Nepal maka kita melanjutkan ke kota perbatasan India yaitu Siliguri. Setelah melewati border imigrasi, kota perbatasan di Nepal adalah Kakarvitta lalu darisini perjalanan bis akan membawa menuju ke Pokhara atau Kathmandu dalam hitungan belasan jam. Dari Kathamandu (KTM) bila enggan pulang dengan rute darat, bisa memakai penerbangan langsung ke Kuala Lumpur dimana AirAsia dan Malindo biasanya menawarkan tiket yang lebih kompetitif dibanding yang lain. @districtonebdg

 

Itinerary to Island Peak (Imjatse)

426953_3121171202090_1461449679_n

 

 

 

 

 

 

16 October 2011 : KATHMANDU

12.05 Touch down Kathmandu-Tribuvan via Changi

00.30 Pm : Meet with guide Mr. Kitap Tamang

01.30 Pm : Check in at Hotel Manang Thamel meet with climbing guide Mr. Pemba then checking equipment

Rent (Boot, Crampon, Harnes, Ice Axe) & purchase equipment at Kalapahatar shop Thamel  (Sunglasess, Kenmartel  )

07.00 Pm : Dinner at Rum Doodle Restaurant Thamel

 

DAY 1 /17 October 2011  LUKLA-PHAKDING

06.00 Am : Breakfast : Pancake & Jam & Green Tea & Air Mineral

06.15 Am : Thamel to Tribuvan Airport

07.30 Am : Check in

11.30 Am : Flight to Lukla by Agni Air

00.20 Pm : Tenzing Hillary Airport Lukla/ 2.840 m

Meeting with porter Mr. Padam is Mr. Kitap older brother and Mr. Nima

00.36 Pm : Khumbu Resort

Lunch : Dhal Bhat, Kerupuk Ladaz, Rendang Padang, Mineral Water & Green Tea.

Trekkin’ on de Trail…..just starting…..sometime very fast or too slowly from the standard time wokay….

Lukla /2.840  m to Phakding/2.610 m = 2,5 hours

Description :  The trail from Lukla, leads north from the airstrip & drops steeply for a bit, the descents gently to Phakding.

Stay at Tasik Tagey Guest House USD 3-4/night.

Dinner : Rice, Omellet, Green Tea, Mineral Water

8-5 DC

 

DAY 2 /18 October 2011 PHAKDING-NAMCHE BAZAAR

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

06.30 Am : Breakfast – Pancake Apple Honey, Green Tea, Mineral Water, Pastel Salty & Spicy

Phakding/2.610 m – Monjo/2.835 m = 3 hours

Monjo : Sagarmatha National Park-Entrance Ticket

Monjo-Jorsalle = 30 mnt

Lunch at River Side View Restaurant : Dhal bat, Chicken Curry, Green Tea & Mineral Water

Description :  From Phakding the trail continues north up the Dudh Koshi valley and its comes down from the Everest glacier, all along this part of the trail, there is a magnificent forest of magnolia, rhododendronron and giant firs on the cliffs above the river it is possible to see musk deer and Himalayan Tahr (suspension bridge crossing Dush Kosh River)

Jorsalle-Namche Bazaar/3.440 m = 3 hours

Description : The trail follows the river and crosses Dudh Koshi & makes a steep climb to Namche, is a very colorful Sherpa village where you see vendors.

Stay at Himalayan Lodge , 20 USD/night with attached bathroom.

Dinner : Dhal bat, green tea, mineral water

6-5 DC

 

DAY 3 /19 October 2011 NAMCHE BAZAAR

05.00 Am wake up, Toilet, Internet( NRs 10/minutes )

2-3 DC

05.30 Waiting for Sunrise in Namche, photo2

07.00 Am : Breakfast  Steamed Momo, Green Chily Omelet, Green Tea, Milk & Coffe

09.00 Am : Acclimatization at Namche

Visit Army Camp-View : Everest Mt, Ama Dablam Mt, Lhotse Mt, Khunde Mt, Tawache Mt, Thamserku Mt, dll.

Visit The Sherpa Culture Museum : The traditional Sherpa house is built in old design, It has all the old artefacts in its original place resembling the Sherpa way of life in the past, before the tourism began. The house consists of a family living room up stairs with a separate family praying chapel. Downstairs is the cow stable, yak dung, wood and hey store, etc.

Visit The Mt. Everest Documentation Centre : The Mt. Everest Documentation Centre contains, full history and events, that happened in Khumbu region. Complete photo collections of the Sherpa climbers who have reached the summit of Mt. Everest, like the legendary Tenzing Norgay Sherpa, first to climb  Mt. Everest and Ang Rita Sherpa, first to climb 10 times without bottled oxygen. Old days Sherpa climbers with their long history, and other mountainnering related historical events etc are displayed.

Visit Sherpa Culture Photo Gallery :  Photographic exhibition of the Sherpa culture and festivals throughout the year, such as the biggest Sherpa festival Dumjee, Sherpa wedding, Fang nying, (the summer carnival) and so on.

The way of life, people, field and hay work, transportation by yak, carpentry work, house and villages showing the changes in the past decades with an additional Museum display.

Lunch at Himalayan Lodge 2 omelet/ 2 scramblle egg , plain rice , mineral water, green tea

Shopping at Namche : selling antiques and each Saturday there is an important weeklysale or market, there have also big mountain hardware, medicines, restaurant, café, bar, clothing, souvenirs, salon, etc

Afternoon tea at Everest Bakery & Restourant : fresh brewed coffee, hot chocolate, pai apple & crroisant, tuborg beer

Internet & packing

Dinner at Himalayan Lodge : Spaggeti Tomato sauce spicy, mineral water, omelet

 

DAY 4 /20 October 2011 NAMCHE BAZAAR-TENGBOCHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

06.30 Am : Breakfast – Chapati & Jam, Green Tea, Mineral Water, Momo fried

Namce Bazaar/3.440 m-Phungi Tanga/ 3.250 m =  3 hours

The trail is follow of slopes big mountains up and down then descent near with river and pines, juniper, edelweiss, rhododrenron trees.

Animal : Yak, Nak, Birds, Pigeon, Crow, etc

Lunch at Sherpa Restaurant-Phungi Thanga : Dhalbat, mint tea, mineral water, fresh fruit orange

Phungi Thanga-Thyangboche/Tengboche (The spiritual Center of Khumbu Region) /3.860 m = 2 hours

There is Thyangboche Monastery, lodge, Monk’s houses, bakery, restaurant, internet, view : Everest Mt, etc

Description :  inside monastery are incredibily ornate wall hanging, a zo-foot scripture of Buddha and the musical instruments and robes of the Lamas. If our group is moky we will see Lama permonce a ceremony and hear mystical chanting and music.

Stay at Himalayan lodge/ 3.967 m is 15 USD/night

Internet NRs 200/minutes

Dinner : Fried noodle, hot chocolate, omelet egg spicy, potatoes chips, rhododeron tea, hot water

-2-5 DC (snowy)

 

DAY 5 /21 October 2011 TENGBOCHE-PHERICHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

We can not take any Everest mt view….very cold and misty n snowy…huhuhu….

06.30 Am : Breakfast – Rara Noodles soup, Sunrise breakfast package, green tea, mineral water and hot water

08.00  (Big Snowy) -5 DC

Tengboche-Deboche = 30 minutes

Tengboche-Pangboche/ 3.930 m = 1 hours

Tengboche-Shomare/ 4.040 m = 1 hours

Lunch at Lumbini Restaurant : Dhal bhat, mint tea, mineral water, omelet

Tengboche-Pheriche/ 4.240 m = 3 hours

Description : The trail almost up and down with pines trees, juniper, edelweiss, then relative a bit flat, Ama Dablam Mt view .

(suspension bridge crossing Imja Kola River)

 

Very hungry and freshing cold euy……when we arrived at Pheriche so….2x hot chocolate and order steam momo spicy, hot water

Meeting with HRA/Himalayan Resque Assosiation menu AMS/Acute Mountain Sickness

Stay at Snow Land lodge

Dinner : Fried chicken, kopi susu, prawn, rending, local comring, sramblle egg, hot chocolate,

-5-8 DC (too cold then we cant staying at room just into in dining room with heater)

 

DAY 6 /22 October 2011 PHERICHE-LOBUCHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing,etc

.06.30 Am : Breakfast – Pancake, Momo, green tea, mineral water and hot water

07.30  Pheriche-Lobuche/ 4.910 =6 hours

Lunch at Thokla/Dugla ;: Yak ode & Restourant : Rara noodles soup, momo steam, green tea.

Views : Mt. Tawachee and Mt. Cholatse

Stay at Mother Earth house 250 USD/night/room

Description : The trail to ascends the broad, gently sloping valley Tholka then climbs higher on the moraine to arrow of stone monuments built in the memory of those who drops abit and follows the western side of the valley to Lobuche

Dinner : prawn, dhal bat, omelet, hot chocolate, hot water, green tea.

-6-10 DC (too cold then we cant staying at room just into in dining room with heater )

 

DAY 7 /23 October 2011 LOBUCHE-GORAKSHEAP -LOBUCHE

Descirption : The ascent became steepers & rougher as it crosses several side moraine, the trail make a short descent.

03.00 Am Wake up, prepare to EBC, breakfast pancake, ginger tea, black tea, hot water,

03.40 Am Lobuche –Goraksheap =4 hours (standard 2-3 hours). Strike by AMS, can not go to BCE. Setelah 2 jam trying hard akhirnya memutuskan untuk turun kembali ke Lobuche , berpisah dengan rekan yang melanjutkan ke BCE

Suhu udara diluar sangat dingin -10 s/d -15 derajat Celcius. Sehingga jari tangan dan kaki harus selalu digerakan karena jika tidak akan terasa beku dan sakit.

 

Day 8/24 Oktober 2011

LOBUCHE 4.910 mdpl – DINGBOCHE 4.410 mdpl

07:30 am Sarapan, hotchocolate & pudding coklat

08:30 am Lobuche menuju Thukla (1jam)

10:30 am Thukla menuju Dingboche

Pemandangan selama perjalanan menuju Dingboche adalah Puncak-puncak dari Gunung: Pumo Ri, Ama Dablam, Lhotse, Lhotse Sara, Lobuche, Mera Peak (Kong Ma Tse), Awi Peak, Kong Ma La, Pol Kha De, Nangkar Shang, dsb.

03:45 pm Tiba di Dingboche menginap di Moonlight Lodge & Restaurant.

06:30 pm Makan malam kentang bakar & jeruk panas

SuhuUdara-5s/d-7derajatCelcius

 

Day 9 / 25 Oktober 2011

DINGBOCHE 4.410 mdpl – CHUKKUNG 4.800 mdpl

07:30 am Sarapan, pudding coklat & kopi pahit

08:15 am Treking menuju Chukung 4.800 mdpl (3 jam)

Menyusuri sungai Imja Kola dengan banyak batu dan pemandangan Puncak gunung Ampu Gyabjen dan Ama Dablam

01:10 pm Tiba dan menginap di Chukkung Resort

Makan siang omelet & hot lemon

Chek alat untuk pendakian Island Peak

06:30 pm Makan malam, pancake & hot chocolate.

 

423720_3121338806280_691123596_nDay 10 /26 Oktober 2011

CHUKUNG 4.800 mdpl – ISLAND PEAK

BASE CAMP 5.080 mdpl

07:30 am Sarapan, pudding coklat ,pancake, telor rebus & coklat panas

08:30 am Chukung menuju BaseCamp Island Peak (3jam) Ayung, Pema guide & Padam porter. Sepanjang perjalanan menuju base camp Ayung lebih banyak berjalan sendiri, sehingga jarak antara Ayung & Pema bisa mencapai 3–5 km. Jalur ini memang terbuka karena melintasi Lhotse Glasier yang merupakan kaki dari gunung Lhotse dan Lhotse Shar.

12:15 pm Tiba di BaseCamp Island Peak 5.080 mdpl

Base Camp ini merupakan dataran berbatu dari kaki Island Peak

Ada sekitar 50 tenda yang telah berdiri dan terbagi menjadi 2 wilayah dikarenakan ada dataran yang menyempit.

01:00 pm Makan siang, chiken soup, hot lemon & snikers

02:00 pm Rencana latihan penggunaan alat pendakian : (double boots, crampons & axe ice) tidak terlaksana karena cuaca yang sangat dingin dan berangin.

Suhu udara pada siang hari kurang lebih -10 derajat Celcius

05:00 pm Packing, untuk pendakian tengah malam.

05:30 pm Makan malam, nasi putih dan tuna, hot lemon & mineral water.

06:30 pm Waktu untuk tidur dengan maksud bisa bangun tengahmalam.

( gelisah & tegang tidak dapat tidur )

11:30 pm Pema bangun dan melihat Ayung seperti sudah bangun lebih awal.

“Ow.. you wake up early..?! “katanya.

 

Day 11 /27 Oktober 2011

ISLAND PEAK BASE CAMP 5.080 mdpl – ISLAND

PEAK SUMMIT 6.189 mdpl – BASE CAMP – CHUKUNG – DINGBOCHE

00:00 am Minum coklat panas & snickers

Minum tablet pereda rasa sakit (ponstan) karena sakit kepala akibat tidak bisa tidur.setelah

bertanya sebelumnya pada climber Guide.

00:30 am Keluar tenda menuju Island Peak Summit (6-9 jam)

Langit cerah dan banyak bintang tapi suhu udara sangat dingin sehingga jari tangan & kaki terasa beku dan sakit ( padahal prosedur untuk penggunaan pakaian Summit Attact telah diikuti bahkan penggunaan Grabber Warmers di telapak kaki dan tangan seolah tidak berfungsi)

Suhu udara sekitar -15 s/d-20 derajat Celcius.

02:30am Tiba di High Camp Island Peak, tidak ada tenda terlihat, artinya memang tidak ada yang bermalam di High Camp Island Peak. Setelah bertanya pada Climber Guide, jawabnya

“Untuk cuaca seperti ini kami tidak menyarankan para klien untuk bermalam di highcamp karena suhunya bisa sangat ekstrim/sangat dingin.”

Sepanjang perjalanan kami menghitung kurang lebih ada sekitar 30-35 orang yang menuju Puncak Island Peak, ini bisa dilihat dari sorotan cahaya head lamp baik yang masih dibawah atau yang sudah diatas lebih dulu.

04:45 am Tiba di ice cramp tempat yang berbatasan antara jalur pendakian yang berbatu dengan jalur yang bersalju (salju abadi).

Ice cramp ini juga merupakan tempat para pendaki mengganti sepatu treeking dengan double boots dan mengenakan semua perlengkapan pendakian gunung es ( harness, carabiner, ascender, descender, axe ice & cernmantel )

Suhu udara -20 s/d -25 derajat Celcius

Air mineral menjadi es batu, sama hal nya dengan air yang ada di botol Nalgen, kecuali botol SIGG yang berisi air coklat pahit, hanya menjadi pecahan es kecil-kecil dan masih bisa diminum. Makan coklat snickers seperti menggigit sebuah hand phone/remote tv.

05:10 am Langkah pertama berjalan menggunakan crampons, axe ice dsb. Moving together dengan tali cernmantel yang disimpulkan pada harness masing-masing dan berjarak 7-8 m.

08:10 am Tiba di First Ascend, merupakan tempat mulai pendakian dengan ascender/jumar dan axe ice dengan lintasan tali kurang lebih 40-45 m.

09:10 am Summit. Foto-foto hanya dapat 5-6 shoot, dikarenakan problem batere camera.

09:25 am Turun menuju base camp dikarenakan sakit dan pegal di seluruh kaki, sangat ngantuk, sakit kepala, sesak nafas dan sangat lemas/tidak bertenaga alias gejala AMS (Altitude Mountain Sicknes)

Kondisi fisik saat turun menuju basecamp Island Peak sama persis dengan kondisi fisik ketika berjalan turun dari Gorak Shep menuju Lobuche (pengalaman yang paling tidak mengenakan selama bepergian).

11:45 am Tiba di Tenda Base camp dan langsung tidur

12:45 pm Bangun tidur, makan siang, chiken soup & hot lemon

02:30pm Tiba di Chukung, makan Snicker & cocacola

04:45 pm Tiba di Dingboche

08:00 pm Makan malam

 

Day 12/ 28 Oktober 2011 DINGBOCHE – NAMCHE BAZAR

07:30 am Sarapan, havermut, telor rebus & kopi

08:30 am Dingboche menuju Debuche (3.820m dpl)

11:20 am Makan siang, kentang goreng & hot lemon

12:10 pm Debuche menuju Namche Bazar

05:30 pm Tiba di Namche Bazar, Himalayan Logde

06:30 pm Makan malam, pudding coklat, pancake & hot lemon

 

Day 13 / 29 Oktober 2011

NAMCHE BAZAR – LUKLA

07:15 am Sarapan, kentang goreng, omelet dan kopi

09:10am Namche menuju Phakding (3jam)

12:30 pm Tiba di Phakding, makan siang, Nasi goreng, telur dadar & hotlemon

01:15pm PhakdingmenujuLukla(3jam30menit)

04:45 pm Tiba di Lukla menginap di Khumbu Resort Logde

06:30 pm Makan malam, cake chocolate & coffee

 

Day 14 / 30 Oktober 2011

LUKLA – KATHMANDU

07:30 am Sarapan, Pancake, telor rebus & kopi

11:00 am Chek inn Bandara Lukla

12:30 pm PenerbanganAgniAirLukla–Kathmandu

01:30 pm Tiba di Bandara Kathmandu Tribuvan

02:15 pm Chek in Treeking Inn. Thamel

 

Day 15 /31 Oktober 2011

KATHMANDU

Jalan-jalan di sekitar Thamel, Kathmandu.

Makan malam di Sisha Restaurant & Bar, Thamel

 

kontributor : Wahyu Supriyanto (Ayung)

Itinerary to Base Camp Everest

327192_2045634474541_359282703_o

 

 

 

 

 

 

 

 

16 October 2011 : KATHMANDU

12.05 Touch down Katmandu-Tribuvan via Changi

00.30 Pm : Meet with guide Mr. Kitap Tamang

01.30 Pm : Check in at Hotel Manang Thamel meet with climbing guide Mr. Pemba

Checking equipment

Rental equipment at Kalapahatar shop Thamel  (Purchased Sunglasess & Kenmartel )

Rent  Equipments : Boot, Crampon, Harnes, Ice Axe

07.00 Pm : Dinner at Rum Doodle Restaurant Thamel

 

DAY 1 /17 October 2011  LUKLA-PHAKDING

06.00 Am : Breakfast : Pancake & Jam & Green Tea & Air Mineral

06.15 Am : Thamel to Tribuvan Airport

07.30 Am : Check in

11.30 Am : Flight to Lukla by Agni Air

00.20 Pm : Tenzing Hillary Airport Lukla/ 2.840 m

Meeting with porter Mr. Padam is Mr. Kitap older brother and Mr. Nima

00.36 Pm : Khumbu Resort

Lunch : Dhal Bhat, Kerupuk Ladaz, Rendang Padang, Mineral Water & Green Tea.

Trekkin’ on de Trail…..just starting…..sometime very fast or too slowly from the standard time wokay….

Lukla /2.840  m to Phakding/2.610 m = 2,5 hours

Description :  The trail from Lukla, leads north from the airstrip & drops steeply for a bit, the descents gently to Phakding.

Stay at Tasik Tagey Guest House USD 3-4/night.

Dinner : Rice, Omellet, Green Tea, Mineral Water

8-5 DC

 

DAY 2 /18 October 2011 PHAKDING-NAMCHE BAZAAR

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

06.30 Am : Breakfast – Pancake Apple Honey, Green Tea, Mineral Water, Pastel Salty & Spicy

Phakding/2.610 m – Monjo/2.835 m = 3 hours

Monjo : Sagarmatha National Park-Entrance Ticket

Monjo-Jorsalle = 30 mnt

Lunch at River Side View Restaurant : Dhal bat, Chicken Curry, Green Tea & Mineral Water

Description :  From Phakding the trail continues north up the Dudh Koshi valley and its comes down from the Everest glacier, all along this part of the trail, there is a magnificent forest of magnolia, rhododendronron and giant firs on the cliffs above the river it is possible to see musk deer and Himalayan Tahr (suspension bridge crossing Dush Kosh River)

Jorsalle-Namche Bazaar/3.440 m = 3 hours

Description : The trail follows the river and crosses Dudh Koshi & makes a steep climb to Namche, is avery colorful Sherpa village where you see vendors.

Stay at Himalayan Lodge , 20 USD/night with attached bathroom.

Dinner : Dhal bat, green tea, mineral water

6-5 DC

 

DAY 3 /19 October 2011 NAMCHE BAZAAR

05.00 Am wake up, Toilet, Internet

Internet NRs 10/minutes

2-3 DC

05.30 Waiting for Sunrise in Namche, photo2

07.00 Am : Breakfast  Steamed Momo, Green Chily Omelet, Green Tea, Milk & Coffe

09.00 Am : Acclimatization at Namche

Visit Army Camp-View : Everest Mt, Ama Dablam Mt, Lhotse Mt, Khunde Mt, Tawache Mt, Thamserku Mt, dll.

Visit The Sherpa Culture Museum : The traditional Sherpa house is built in old design, It has all the old artefacts in its original place resembling the Sherpa way of life in the past, before the tourism began. The house consists of a family living room up stairs with a separate family praying chapel. Downstairs is the cow stable, yak dung, wood and hey store, etc.

Visit The Mt. Everest Documentation Centre : The Mt. Everest Documentation Centre contains, full history and events, that happened in Khumbu region. Complete photo collections of the Sherpa climbers who have reached the summit of Mt. Everest, like the legendary Tenzing Norgay Sherpa, first to climb  Mt. Everest and Ang Rita Sherpa, first to climb 10 times without bottled oxygen. Old days Sherpa climbers with their long history, and other mountainnering related historical events etc are displayed.

Visit Sherpa Culture Photo Gallery :  Photographic exhibition of the Sherpa culture and festivals throughout the year, such as the biggest Sherpa festival Dumjee, Sherpa wedding, Fang nying, (the summer carnival) and so on.

The way of life, people, field and hay work, transportation by yak, carpentry work, house and villages showing the changes in the past decades with an additional Museum display.

Lunch at Himalayan Lodge 2 omelet/ 2 scramblle egg , plain rice , mineral water, green tea

Shopping at Namche : selling antiques and each Saturday there is an important weeklysale or market, there have also big mountain hardware, medicines, restaurant, café, bar, clothing, souvenirs, salon, etc

Afternoon tea at Everest Bakery & Restourant : fresh brewed coffee, hot chocolate, pai apple & crroisant, tuborg beer

Internet & packing

Dinner at Himalayan Lodge : Spaggeti Tomato sauce spicy, mineral water, omelet

 

DAY 4 /20 October 2011 NAMCHE BAZAAR-TENGBOCHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

06.30 Am : Breakfast – Chapati & Jam, Green Tea, Mineral Water, Momo fried

Namce Bazaar/3.440 m-Phungi Tanga/ 3.250 m =  3 hours

The trail is follow of slopes big mountains up and down then descent near with river and pines, juniper, edelweiss, rhododrenron trees.

Animal : Yak, Nak, Birds, Pigeon, Crow, etc

Lunch at Sherpa Restaurant-Phungi Thanga : Dhalbat, mint tea, mineral water, fresh fruit orange

Phungi Thanga-Thyangboche/Tengboche (The spiritual Center of Khumbu Region) /3.860 m = 2 hours

There is Thyangboche Monastery, lodge, Monk’s houses, bakery, restaurant, internet, view : Everest Mt, etc

Description :  inside monastery are incredibily ornate wall hanging, a zo-foot scripture of Buddha and the musical instruments and robes of the Lamas. If our group is moky we will see Lama permonce a ceremony and hear mystical chanting and music.

Stay at Himalayan lodge/ 3.967 m is 15 USD/night

Internet NRs 200/minutes

Dinner : Fried noodle, hot chocolate, omelet egg spicy, potatoes chips, rhododeron tea, hot water

-2-5 DC (snowy)

 

DAY 5 /21 October 2011 TENGBOCHE-PHERICHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing

We can not take any Everest mt view….very cold and misty n snowy…huhuhu….

06.30 Am : Breakfast – Rara Noodles soup, Sunrise breakfast package, green tea, mineral water and hot water

08.00  (Big Snowy) -5 DC

Tengboche-Deboche = 30 minutes

Tengboche-Pangboche/ 3.930 m = 1 hours

Tengboche-Shomare/ 4.040 m = 1 hours

Lunch at Lumbini Restaurant : Dhal bhat, mint tea, mineral water, omelet

Tengboche-Pheriche/ 4.240 m = 3 hours

Description : The trail almost up and down with pines trees, juniper, edelweiss, then relative a bit flat, Ama Dablam Mt view .

(suspension bridge crossing Imja Kola River)

 

Very hungry and freshing cold euy……when we arrived at Pheriche so….2x hot chocolate and order steam momo spicy, hot water

Meeting with HRA/Himalayan Resque Assosiation menu AMS/Acute Mountain Sickness

Stay at Snow Land lodge

Dinner : Fried chicken, kopi susu, prawn, rending, local comring, sramblle egg, hot chocolate,

-5-8 DC (too cold then we cant staying at room just into in dining room with heater)

 

DAY 6 /22 October 2011 PHERICHE-LOBUCHE

05.00  Am : Toilet, Praying & Packing,etc

.06.30 Am : Breakfast – Pancake, Momo, green tea, mineral water and hot water

07.30  Pheriche-Lobuche/ 4.910 =6 hours

Lunch at Thokla/Dugla ;: Yak ode & Restourant : Rara noodles soup, momo steam, green tea.

Views : Mt. Tawachee and Mt. Cholatse

Stay at Mother Earth house 250 USD/night/room

Description : The trail to ascends the broad, gently sloping valley Tholka then climbs higher on the moraine to arrow of stone monuments built in the memory of those who drops abit and follows the western side of the valley to Lobuche

Dinner : prawn, dhal bat, omelet, hot chocolate, hot water, green tea.

-6-10 DC (too cold then we cant staying at room just into in dining room with heater )

 

DAY 7 /23 October 2011 LOBUCHE-GORAKSHEAP-EVEREST BASE CAMP-LOBUCHE

Descirption : The ascent became steepers & rougher as it crosses several side moraine, the trail make a short descent.

03.00 Am Wake up, prepare to EBC, breakfast pancake, ginger tea, black tea, hot water,

03.40 Am Lobuche –Goraksheap =4 hours (standard 2-3 hours)

08.00 Am Gorak Sheap-EBC = 1,5 hours trekking  up and down 3 hrs then back to Lobuche 1,5 hours total 6 hours.

Total today is about trekking 4 hours+6 hours-3 hours (horse)= 7 hours

09.30 Am Everest Base Camp

11.30 Am Stop-at the point of 1,5 hours trek on the trail EBC

Lunch at Gorakshep/5.180 Snow Land Highest Inn

 

DAY 8 /24 October 2011  LOBUCHE-DINGBOCHE= 4 hours

LOBUCHE 4.910 mdpl – DINGBOCHE 4.410 mdpl

07:30 am Sarapan, hotchocolate & pudding coklat

08:30 am Lobuche menuju Thukla (1jam)

10:30 am Thukla menuju Dingboche

Pemandangan selama perjalanan menuju Dingboche adalah Puncak-puncak dari Gunung: Pumo Ri, Ama Dablam, Lhotse, Lhotse Sara, Lobuche, Mera Peak (Kong Ma Tse), Awi Peak, Kong Ma La, Pol Kha De, Nangkar Shang, dsb.

03:45 pm Tiba di Dingboche menginap di Moonlight Lodge & Restaurant.

06:30 pm Makan malam kentang bakar & jeruk panas

SuhuUdara-5s/d-7derajatCelcius

 

 

DAY 9 /25 October 2011 DINGBOCHE-CHUKKUNG= 3 hours

07:30 am Sarapan, pudding coklat & kopi pahit

08:15 am Treking menuju Chukung 4.800 mdpl (3 jam)

Menyusuri sungai Imja Kola dengan banyak batu dan pemandangan Puncak gunung Ampu Gyabjen dan Ama Dablam

01:10 pm Tiba dan menginap di Chukkung Resort

Makan siang omelet & hot lemon

Chek alat untuk pendakian Island Peak

06:30 pm Makan malam, pancake & hot chocolate.

 

DAY 10 /26 October 2011 CHUKKUNG-NAMCHE BAZAAR

Stay at AD Friendship, NRs 200/night/room

 

DAY 11/27 October 2011 NAMCHE BAZAAR-LUKLA

Stay at Himalayan Lodge in Namche then stay at Khumbu Resort : 150 USD/night/room with the attached bathroom

Hindu Festival -DIWALI

 

DAY 12 /29 October 2011 LUKLA-KATHMANDU = 40 minutes by plane

Stay at Yak & Yeti Hotel

 

 

kontributor : Nurlaela Ramli (2011)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mencicipi Himalaya di Thorung La Pass

10246479_10202914836424706_7334060557908074706_nAku seakan masih belum percaya sedang menuju Nepal. Menunggu penerbangan Thai Airways di Bandara Svarnabumi yang megah di  Bangkok, aku masih berasa mimpi akan menuju ke tempat impian, negara atap dunia. Karena tak ada penerbangan yang langsung menuju Kathmandu dari Jakarta, maka penerbangan dari Indonesia menuju ke Nepal transit dulu Bangkok.

“Menuju pegunungan salju Himalaya itu ibarat pergi haji-nya pendaki gunung di Indonesia, umrohnya ke salju Papua,” aku ingat gurauan teman-teman di kampus suatu ketika,” Sekali seumur hidup kamu harus kesana.”

Tentu saja mereka bercanda kala mengatakannya, namun sebuah pesan terselip betapa semua penggemar petualangan mendambakan dapat mengunjungi Nepal dan para pendaki ingin bercumbu dengan pegunungan Himalaya. Tak usahlah berharap bisa mencapai puncak Everest karena biaya pendakiannya selangit. Cukup bisa melihat dengan mata kepala sendiri sang mother of the mountains yang dipuja-puja para pendaki itu.

Tekadku semakin membara kala seniorku pulang dari Kalapattar (5.550 meter dpl) dengan membawa oleh-oleh cerita yang membuai mengenai pegunungan Himalaya. Selama ini aku hanya bisa membayangkan pegunungan Himalaya dari film-film bertemakan pendakian seperti Seven Years in Tibet atau Vertical Limit. Sejak itu aku merasa bahwa undangan sakral telah dibisikan oleh pegunungan itu kepada diriku.

Maka sebuah ajakan dari kedua seniorku yaitu Flora Damayanti dan Butet Manurung tak memerlukan waktu lama segera kusanggupi. Walau hanya punya waktu beberapa bulan, segera kupersiapkan sebaik-baiknya selayaknya seorang mahasiswa menghadapi sidang skripsi. Inilah mimpi selama aku menggeluti dunia petualangan.

Tujuan kami adalah Thorung La Pass atau sering juga disebut Round Annapurna yang merupakan salah satu jalur trekking yang populer di Himalaya, dengan poin tertingginya mencapai ketinggian 5.416 meter di atas permukaan laut. Jalur ini merupakan suatu sirkuit treking dengan kombinasi jalur hutan, perbukitan yang naik turun, desa-desa terpencil, lembahan yang indah hingga lansekap pegunungan yang gersang. Di sepanjang jalur Annapurna ini terdapat trekker lodge atau homestay untuk beristirahat. Dari jalur ini kami bisa melihat puncak-puncak yang megah di Himalaya seperti Manaslu, Dhaulagiri dan Annapurna yang tak akan bisa disaksikan dari tempat lain.

Perjalanan dimulai dari ketinggian dibawah 1.400 meter dpl, mengingat ketinggian kota Kathmandu tak jauh beda dengan Lembang di Bandung yaitu sekitar 1.400 meter dpl. Jalur treking ini memerlukan waktu lebih dari duapuluh hari untuk terselesaikan, yaitu dari Besi Sahar  dekat Khatmandu menuju Throng La (5.416 meter) lalui kembali turun melalui jalur yang lain ke Pokhara, yang terletak 150 kilometer sebelah Barat Laut dari Kathmandu.

Kathmandu sendiri merupakan kota yang menarik untuk dieksplorasi dimana ibukota Nepal ini menyediakan beragam fasilitas turisme dengan harga bervariasi. Tempat akomodasi tinggal pilih sesuai kemampuan dari penginapan bertarif $ 3 di Freak Sreet, hotel kelas menengah di Thamel hingga Hotel Grand Hyatt yang bertarif $ 200 per malam. Beberapa tujuan wisata kota di Kathmandu yang menarik dikunjungi adalah kawasan Thamel yang banyak menjual suvenir, bekas istana di Patan atau Istana Hanoman tempat raja-raja Nepal di Durban Square.
Hampir satu bulan kulewatkan waktu untuk jalan-jalan di Nepal dan treking di pegunungan Himalaya. Petualangan kali ini benar-benar telah menguras tabungan hingga kala selesai hanya tersisa ongkos tiket untuk pulang. Namun semuanya sebanding dengan kepuasan yang dirasakan. Bahkan sebulan pun rasanya bahkan belum cukup karena masih banyak tempat yang ingin dikunjungi. Aku berjanji suatu saat akan kembali ke negara atap dunia itu untuk melakukan petualangan lain yang lebih menantang lagi.

kontributor : Nurlaela Ramli