Dalam setiap kunjungan pertamanya saat mengunjungi sebuah pedesaan atau perkampungan, team survey selalu melakukan pendekatan personal terhadap penduduk lokal yang diistilahkan sebagai ‘sosped’ atau sosial-pedesaan dengan berinteraksi di warung-warung sekitar.
Perbincangan sepeminuman kopi di sebuah warung lokal seringkali memberi kesan tersendiri baik bagi kami maupun penduduk sekitar. Dari sini kita dapat saling memberi keuntungan, kami mendapat informasi mengenai sebuah destinasi dan mereka mendapat keuntungan secara ekonomi.
Senjata andalan dalam sosped apalagi kalau bukan rokok. Semakin digitalnya pasar rokok menjadi berkah untuk semakin gencar mengeluarkan jurus sosped.. ngiring bingah istilahnya. Bila dulu bagi-bagi rokok tak terlalu terasa kini saat harganya makin mahal, maka market place jadi tempat mencari rokok murah.
Bisa dibayangkan penghematannya, bila kini Marlboro yang bertengger diharga 30ribuan bisa diganti dengan rokok-rokok dari Jawa yang hanya 6 – 12 ribuan saja. Kalo sebulan sekali mungkin tak terasa, tapi kalo seminggu sekali kegiatannya maka menjadi signifikan bedanya.
Merk-merk rokok dari Jawa kini jadi andalan untuk sosped di jalur hiking, basecamp maupun perkampungan. Sengaja dipilih rokok coklat karena tampaknya lebih afdol dengan suasana rural yang sarat aroma kerja keras. Rokok bertampilan cerutu juga menjadi favorit karena selain bertampilan eksklusif juga perbincangan bisa lebih panjang karena hisapnya lama.
Jadilah kini familiar dengan merk-merk rokok Sapeek, L300 Jumbo, Longsize DR, Jumbo Coklat, Kanigoro, SA Coklat, Kerbau Jaya, Lodji99, E Go dan sebagainya. Beramunisi 10-12 batang, jelas lebih ekonomis dibanding rokok cerutu perkotaan Cigarillos yang hanya 6 batang. Terkadang untuk memperkuat soliditas ini, cerutu Kenner dari Temanggung pun tak jarang dimainkan. Harganya sangat terjangkau.
Namun tak selalu survey dilakukan di daerah pedesaan, tak jarang juga menelusuri gang sempit perkotaan. Tentu kurang ciamik bertukar obrolan disini dengan lisong dan klobot, maka rokok filter jadi pilihan. Tentusaja market place jadi andalan menyediakan amunisi sosped yang murah. Ragam rokok mild dibawah 10 ribu perak tinggal dipetik darisini sebut saja DAS mild, CC mild, Fred Super, Dalil, Subur mild bahkan yang beraroma mint maupun fruty bertaburan. Rasanya konon tak terlalu jomplang dari merk kesohor, entahlah saya bukan perokok murni semata hanya kebutuhan bersosped. @districtonebdg