Patahan Lembang merupakan salah satu patahan yang lokasinya berada di darat, memotong Bandung di daerah yang padat pemukiman penduduk. Patahan Lembang memiliki panjang 22 km, membentang dari Timur hingga Barat kota Bandung. Gawir sesar disepanjang jalurnya mencerminkan besaran pergeseran sesar berubah dari sekitar 450 meter di ujung timur (Maribaya dan Gunung Palasari) hingga 40 meter di sebelah barat (Cisarua). Kemudian, sesar menghilang di ujung barat perbukitan karst Padalarang.
Selain menyimpan energi yang maha, kawasan ini sebetulnya menyajikan keindahan yang mempesona. Ah, bukan kah selalu begitu bila berbicara tentang alam? Selain memiliki kecantikan tiada tara juga kekuatan yang tak terukur. Alih-alih untuk dihindari, kawasan ini justru mengundang kita untuk mengakrabinya. Hanya dengan akrab dengan alam, manusia akan bisa memahaminya.
Nah, mari kita menjelajah patahan ini untuk mengakrabinya. Bila dirasakan terlalu panjang untuk berkendara dari perbukitan kapur di Padalarang hingga gunung Palasari, kita bisa membagi-baginya menjadi beragam perjalanan yang berkesan mulai dari touring, trail running, hiking dan sebagainya. Secara kasar kita bisa memisahkan patahan ini dari kota Lembang saja, yaitu bagian Timur dan Barat. Walau sebelah Barat juga akan menjumpai pemandangan yang indah kami merekomendasikan menjelajah kearah Timur lebih mengasyikkan. Mengapa? Salah satunya adalah jalur lalulintasnya lebih sepi dan walau sudah bermunculan disana-sini komersialisasi di kawasan ini belum semarak di Barat.
Bila dari arah Lembang atau Bandung, ambil jalan arah Punclut lalu belok kearah Gunung Batu. Darisini lanjutkan saja kearah Maribaya lalu Cibodas dan seterusnya hingga ujung patahan di gunung Palasari. Spot yang terlihat adalah kawasan jurang dan perbukitan disebelah kanan. Ujung Timur patahan adalah gunung Palasari berbentuk segitiga sama kaki, yang seperti paku payung raksasa yang memaku patahan ini agar tak bergerak. Benarlah seperti cerita-cerita orang tua, betapa gunung-gunung itu memaku bumi.
Sepanjang jalan dari Maribaya hingga perkebunan kina kita akan melihat puncak-puncak tinggi seperti memainkan kapas awan. Puncak-puncak gunung itu seolah berlomba menangkap awan-awan tipis, lalu tergantung mereka untuk mengumpulkannya menjadi hujan atau tidak. Manusia, hanya pasrah untuk menerimanya.
View indah yang beragam sepanjang jalur ini membuat kita akan sulit melupakan pengalaman melaluinya, dari hutan pinus, ladang sayuran, perkebunan kina dan kayu putih hingga tebing batu yang kokoh dan garang. Bahkan bila anda bersedia sedikit berkeringat, ada beberapa curug yang layak untuk disambangi. Bila curug di Maribaya tampak terlalu mainstream, coba cari curug Luhur atau curug Sirah di kawasan Cibodas. Ingin memandang view patahan dengan pandangan yang lebih luas? Coba hiking setengah jam naik ke Gunung Batu dari kawasan Pagerwangi atau menuju bukit Moko dari kawasan Batuloceng (di daerah Patrol, Cibodas terminal angkot terakhir). Kekaguman kita pada hamparan kekuatan dan keindahan alam akan semakin membuncah. @districtonebdg