Categories : Hiking

 

tiff infomation

tiff infomation

Bila teman-teman mendambakan program one day trekking  dengan target 10km-12 km dengan tingkat kesulitan skala ringan, boleh mencoba rute hiking menuju Gunung Pangparang ini.  Setidaknya menurut saya, rute trekking ini terbilang landai, tidak perlu berwebbing ria dan tidak ada pula  drama-drama ekstrim lainnya.

Hari Kamis yang cerah, Saya, Lia, dan teman-teman dari District One yaitu  Bar, Baiz, dan Gatot melakukan hiking dengan rute Gunung Pangparang ini. Dengan meeting point dari alun-alun Ujung berung,  kami bersama-sama bergerak dengan mobil melewati jalan Cigending ke atas sampai tiba di wilayah Palintang, dan berhenti di area lapangan Kasur sebagai starting point pendakian.

Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, kami mulai menjejaki setapak menuju wilayah bukit-bukit hijau. Suasananya hening sekali, hanya semilir angin yang berhembus menyapa  ilalang-ilalang liar dan sesekali terdengar kicauan burung.

WhatsApp-Image-20160506

Setelah bertanya pada GPS alias penduduk setempat, kami diarahkan untuk berjalan melewati punggungan bukit-bukit yang sedikit menanjak dan membentuk ular. Mata kami dimanjakan dengan suasana hamparan bukit hijau yang membentang, dari jauh terlihat  bukit Tunggul dengan hamparan pohon Eucalyptus berjajar rapih. Suasana syahdu dan udara yang tidak terlalu panas, menambah aura positif Gunung Pangparang yang seakan – akan menarik diri kami untuk berkontemplasi. Membebaskan imaji berkeliaran tanpa batas.

Setapak panjang  dilalui seperti ingin mengajak bercengkrama  dengan diri untuk hanya sekedar melakukan refleksi, berkomunikasi dengan semesta alam, mengucap syukur akan karunia Nya yang tak terhingga.

Beberapa kali kami beristirahat, bersenda gurau dengan teman seperjalanan, bahkan mendengarkan lagu-lagu lawas kesayangan untuk dinikmati bersama. Rasa lelah selalu terobati  dengan rasa kebersamaan kami yang telah mengikat.

 

_20160409_133322Setelah mencapai puncak, kami beristirahat sejenak lalu mengambil jalan pulang dengan rute yang sama. Rute sekitar  10 kilometer pulang pergi itu pun tak disadari telah kami lewati.  Kabut dan gerimis kami nikmati saja sebagai bagian perjalanan yang manis sambil membayangkan suasana rumah dengan kasur empuk  berselimut hangat, hidangan teh panas dan mie  rebus yang selalu menggoda, sebab katanya ‘rindu’ memang harus sengaja diciptakan walau tak selalu harus dikabarkan.

Sampai akhirnya kami tiba kembali di shelter tenda biru dan bersiap-siap kembali pulang ke rumah, beristirahat, berbagi peggalaman, dan menikmati secangkir kopi pahit.

Selamat mencoba.

“Rindu tak harus dikabarkan, dia mencari jalannya sendiri, sesepi apapun, ingatan akan merawatnya.” -NV-

 

Tanti B

Hiking For Theraphy and Detox Believer

 

 Posted on : May 6, 2016
Tags :

Facebook Comments