Waktu telah menunjukkan pukul 09.15 saat kami tiba di pelataran parkir kampus UNPAD Jatinangor. Cuaca saat itu mulai panas, namun kami bertiga sudah memantapkan diri untuk akan memulai hiking ke Gunung Geulis. Tak lama kemudian kami diantar Ichsan Karyo salah satu anggota Palawa Unpad untuk mengantar sampai di Jatiroke, tempat mulai hiking ke gunung Geulis.
Sekitar pukul 09.45 kami tiba di desa Jatiroke, sengatan matahari yang semakin menjadi mengiringi langkah pertama kami untuk mulai menapaki jalanan setapak.
Gunung Geulis yang berketinggian 1281 mdpl, bukan lah gunung yang tinggi, tapi gunung ini di waktu masa-masa kuliah dulu merupakan gunung favorit bagi para mahasiswa untuk sekedar melatih fisik atau sekedar ingin menikmati kesejukan suasana pegunungan.
Akan tetapi Gunung Geulis sekarang sangat berbeda, sepanjang perjalanan sedikit sekali kesejukan yang kami dapat. Diawal pendakian sejauh mata memandang kami melihat tanah2 gersang, sebagian malah ada yg sudah digerus traktor untuk sebuah pembangunan, entah apartemen atau perumahan.
Hari padahal belumlah begitu siang, tapi panas matahari seolah sudah mendidihkan ubun-ubun. Setelah melewati area perkebunan penduduk, kami mulai memasuki wilayah hutan atau lebih tepatnya “semak belukar” hehehe… Rupanya hujan yang sudah lama tidak turun membuat jalan setapak yang kami lalui sedikit retak-retak. Kami mulai melalui jalanan menanjak, di dataran yang agak meninggi, kami mulai terhibur dengan pemandangan pohon-pohon hijau dari punggungan Manglayang diseberang.. ”yah lumayan untuk sekedar menjernihkan mata…”.
Memang, sulit rasanya di sini kami menemukan view yang indah untuk didokumentasikan. Banyak pepohonan yang kering oleh kemarau panjang. Bahkan saat kami akan mulai memasuki area puncak, kami mendapati area yang pepohonannya habis terbakar ! Kami melihat batang, ranting dan pucuk pohon yang hangus menghitam, hal ini menambah kegersangan yang kami rasakan saat mencoba menghayati kedamaian alam sekitar. Damai tapi gersang, seperti judul lagu tahun 80-an karya Adjie Bandi.
Akhirnya setelah melalui area tersebut, kami mulai memasuki area lumayan sejuk oleh rimbunnya pohon. Dan tidak berapa lama sekitar pukul 10.45 kami tiba di puncak gunung Geulis yang diatasnya terdapat kompleks makam.
Setelah beristirahat sejenak, kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali turun. Tidak banyak rupanya view keindahan yang dapat didokumentasikan pada hiking kali ini, tapi cukup banyak pelajaran yang dapat kami ambil tentang pentingnya sebuah pelestarian dan pemeliharaan lingkungan untuk keseimbangan ekosistem. (Baiz/DO)
Gn. Geulis – Jatinangor, 1 November 2014