Jalur masuk ke Kawah Saat tertutup, dipasangi police line dan spanduk peringatan. Wah, gak lucu kalo ga bisa kesana, pikir kami, karena dari awal sudah niat ngopi di Kawah Saat.
Kami pun sedikit melipir dari jalur yang ditutup lalu masuk kembali ke jalur. Menu lipir melipir ini memang ibarat makanan sehari-hari diberbagai playing ground kami, jadi bukan hal luar biasa. Setengah jam kemudian sampailah di Kawah Saat. Bagusnya jalur yang ditutup adalah tak ada siapapun di area kawah hehe.. Kamipun menikmati suasana sunyi ini sambil memasak air untuk sekedar ngopi.
Setelah cukup puas menikmati momen di Kawah Saat kami bertiga tak membuang waktu lagi langsung turun ke parkiran. Bukannya apa-apa tadi sudah pesan nasi liwet ke warung dan juga sudah mulai lapar hehe.. Warna biru pirus kawah Talagabodas pun sudah tak mempan merayu untuk berlama-lama.
Sesampainya di warung si empunya bercerita bahwa pengunjung dilarang mengunjungi Kawah Saat untuk mencegah kejadian beberapa waktu lalu saat sekelompok orang di SAR karena naik ke gunung Sagara via Kawah Saat. Jalur pendakian ke puncak Sagara memang bukan lewat sini melainkan lewat jalur resmi gunung Sagara.
Kami senyum-senyum saja mengiyakan, walau merasa lucu. Bagi yang berpengalaman, jalur ke Kawah Saat itu layaknya permainan anak-anak saja. Lebih tepat kalau police line dipasang dijalur yang menuju puncak Sagara bukan jalur ke Kawah Saat. Namun kami tak ingin berpolemik lebih jauh.
@districtonebdg