Kota Dien Bien Phu terletak di lembah Muong Thanh yang dikelilingi oleh pegunungan dengan kontur datarannya yang seperti baskom. Terletak 474 km sebelah Barat Laut dari Hanoi dan berdekatan dengan perbatasan Vietnam – Laos. Di Lembah Thanh Muong ini mengalir sungai Nam Rom yang membuat datarannya sangat subu untuk ditanami.
Dien Bien Phu adalah kota yang penuh warna dimana warga keturunan Vietnam, Thai, Lao dan Hmong tampak sibuk dengan urusan sehari-hari mereka terutama untuk berdagang. Pada hari kerja jalanan di kota akan tampak sibuk dengan aktifitas pedagangan yang membawa barang mereka ke kota dan berbelanja di pasar. Orang-orang ini dengan budaya masing-masing yang berbeda seperti yang terlihat dari cara berpakaiannya, merupakan warga yang ramah bagi wisatawan bagi wisatawan. Salah satu tradisi yang menarik adalah pesta menari xoe di rumah panggung.
Kota Dien Bien Phu menawarkan wisata situs bersejarah dan pemandangan alam yang menakjubkan. Pertempuran Dien Bien Phu adalah peristiwa sejarah yang terkenal dimana kemenangan telak pasukan Vietnam atas tentara kolonial Perancis dikenang sebagai salah satu peperangan yang menentukan (decisive battle) di abad XX, sehingga kota Dien Bien Phu sendiri bisa disebut merupakan sebuah monumen kemenangan bangsa Vietnam.
Perancis kembali ke Indochina setelah Perang Dunia ke II, melalui French Expeditionary Forces Far East, mirip tentara NICA Belanda yang kembali ke nusantara untuk menguasai Indonesia. Peperangan heroik pasukan Vietnam melawan korps ekspedisi Perancis berlangsung selama 55 hari (13 Maret – 7 Mei 1954) pada tahun 1954 di kawasan perbukitan Dien Bien Phu. Perancis mengalami kekalahan telak dimana Jenderal De Castries beserta stafnya tertawan dan kehilangan lebih dari 16.000 pasukannya.
Kekalahan telak ini membuat Perancis mundur dari seluruh daerah jajahannya di Indochina dan membuat Perjanjian Perdamaian dan Transfer Kekuasaan pada Juli 1954 di Jenewa. Dalam persetujuan Genewa 1954, antara Perancis dan Viet Minh, ditetapkan bahwa Vietnam akan dibagi menjadi dua pada garis 17th Paralel, dan akan menyelenggarakan Pemilihan Umum mengenai nasib Vietnam Selatan. Perjanjian ini kelak berbuntut pada Perang Indochina Kedua.
Namun seperti juga di belahan bumi Vietnam yang lain, sejarah kelam dari perang masa di silam sudah dilupakan. Bukan sejarah kelam peperangan yang membuat kota ini berkesan bagi para turisme, melainkan rona wisata dari kehangatan serta keramahtamahan khas Asia yang membuat perjalanan wisata ke Dien Bien Phu akan menjadi perjalanan yang menarik.
Peninggalan perang di Dien Bien Phu yang menjadi tujuan wisata sejarah selain Victory Monumen adalah Doc Lap Hill, bandara dan terowongan De Castries. Danau Pa Khoang juga merupakan resor wisata yang banyak dikunjungi turis pada akhir minggu. Danau reservoir ini dibangun untuk mengairi daerah pertanian di lembah. @districtonebdg