19/10.
Subuh itu sekitar jam 6 waktu Kuala Lumpur, kami berempat bergegas boarding pesawat dari KLIA airport menuju Phnom Penh, setiba disana de ronin sepakat naik transportasi lokal bernama Tuktuk, modifikasi andong dengan motor sebagai sumber geraknya menggantikan kuda, biaya 2$ perorang. Kamboja negara kismin gitu juga currency nya dollar Amrik dong hehe.
Sepanjang jalan menuju hotel backpacker suasana nampak bangunan tua, tapi pembangunan nampak disana-sini. Setiba di hotel budget ‘riverside-backpaker’, kami mencari makanan halal, informasi dari kang Predy, seorang alumnus Unpad, merekomendasikan ‘Warung Bali’ untuk di singgahi. Sang empunya yaitu kang Firdaus bahkan menyambut kami dengan bahasa Sunda setelah tahu kami dari Bandung. Yang paling asik saat akan makan malam, ternyata Warung Bali sedang mendapat tamu yang sedang menjamu atase militer Indonesia yg baru, sehingga kami pun diajak makan bersama.. beuh wareg ta mah..dan banyak ketemu orang Indonesia yang bermukim disana
20/10
Tadi pagi de Ronin menyusuri sepanjang sungai Mekong yang ternyata sangat lebar.. asiknya trotoar yang luas dengan beberapa sarana olahraga sederhana cukup menarik untuk dicoba. Diujung jalan ada vihara kecil dengan aktivitas ibadah mereka, banyaknya merpati juga menjadi hiburan tersendiri. Tak jauh darisini terletak Royal Palace. Dan akhirnya sarapan …lagi-lagi.. di Warung Bali cukup untuk bekal energi ke Russian market, hanya saja banyak yg memberi peringatan akan banyaknya copet..entahlah, sepertinya senapan AK -47 menarik untuk jadi oleh oleh, meunang teu nya??? Heuheu
21/10
Tadi sore, setelah sepakat janjian lagi dengan kang Predy dan istrinya, kami bergerak ke arahan pasar Russia, dan bertemu di KFC nya Kamboja, lalu masuk ke dalam pasar. Tapi barang yang dicari tidak ditemukan, kamipun bergerak kearah mall, yang konon menjadi mall pertama kota Phnom Penh, disini ada sekelompok anak muda yang sedang belajar musik tradisional, menarik tapi hanya lewat saja karena keterbatasan waktu. Kemudian kami bergegas ke Pasar Central dan disana ternyata terdapat los barang second…cocok nih.. Setelah membeli beberapa barang, kami memutuskan untuk pulang ke hotel, dan di jalan ada kaki lima kuliner unik yang sayang bila dilewatkan. Kesempatan terakhir mencoba jajanan Kamboja sebelum besok merembes jalur darat ke border..nyam nyam