Categories : Hiking Wisata Alam

 

Bagi yang ingin hiking tanpa terlalu berkeringat sembari menikmati view indah maka memilih tea walk di perkebunan teh Ciater adalah pilihan yang tepat. Begitu banyak pilihan lokasi untuk hiking di perkebunan seluas 3.000 Ha ini, salah satunya adalah disekitar pabrik teh itu sendiri.

 

Pabrik teh Ciater didirikan pada tahun 1934 dan mulai dioperasikan 3 tahun kemudian. Pada tahun 1990 dibangun pabrik baru dengan kapasitas pengolahan yang lebih besar. Pabrik baru ini dibangun di atas tanah seluas 20.000 m3 dengan ketinggian ± 1050 m dpl dan suhu rata-rata 18 -25°C.

Perkebunan Ciater terletak di kaki gunung Tangkuban Parahu diantara Jalan Raya Subang Bandung. Pada bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung terletak di daerah Wates Tangkuban Parahu. Sedangkan sebelah utara terletak di Kecamatan Serangpanjang antara jalur Jalan Raya Cagak dan Wanayasa. Lokasi pabrik teh Ciater ini dapat diakses melalui jalan raya Subang – Bandung. Sekitar 300 meter sebelum  perempatan Sariater anda akan menemukan papan nama besar menuju lokasi pabrik di sekitar pangkalan angkot Ciater. Bila membawa kendaraan, parkirkan saja di halaman pabrik yang cukup luas.

Tak jauh dari pabrik terdapat curug Mandala, airnya jernih dan menyegarkan. Perjalanan kesini hanya memerlukan waktu setengah jam berjalan santai. Sepanjang jalan koral menuju curug, pemandangan perkebunan teh yang hijau dan menyegarkan sangat mempesona. Gunung Tangkuban Parahu terasa begitu dekat sehingga kita akan tergoda untuk bertanya-tanya mungkinkah ada jalan setapak kesana (pasti ada!). Seakan pemandangan indah saja tak cukup, kala kami menapaki koral seekor elang tampak terbang berputar-putar di angkasa, mengeluarkan pekikan khasnya.

Jalur ke curug Mandala sebetulnya lebih umum melewati jalan Panaruban dibanding dari arah pabrik, sehingga jalur ini tampak lebih sepi dan disitulah daya tariknya. Namun bila ingin memanjakan kaki, kami mendengar bahwa tersedia pula trip berkendara offroad untuk mencapai curug, yaitu dengan  jip Landrover. What..??  Jalan kaki saja hanya setengah jam buat apa memakai jip? Bagi saya tak masuk akal…. namun sah-sah aja bila motivasinya ingin mendapat pengalaman baru menunggang jip klasik yang kekar ini.

Sebetulnya curug Mandala hanyalah satu dari sekian curug yang ada di aliran sungai. Bila cukup bersemangat untuk menyusuri aliran sungai maka akan didapat beberapa curug lain yang tak kalah menyegarkan mata. Namun tak akan ada yang akan menyalahkan bila hiking  dicukupkan sampai di tepi curug Mandala saja. Namanya juga hiking cantik, bukan?

Sebuah kafe di seberang pabrik tersedia untuk melepas lelah dan dahaga usai hiking. Pemandangan sekitar kafe harus diakui sangat indah, apalagi bila kabut sedang turun. Sembari menikmati view indah disekitar, menyesap teh atau kopi panas kala dingin mencubit atau menenggak jus segar kala cuaca panas meraba tampaknya akan menjadi pilihan yang sulit untuk tak dipertimbangkan disini. Bila ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah dan pengolahan teh kita juga bisa mengunjungi pabrik dan museum disini (lihat Mengenal Sejarah Teh di Perkebunan Ciater ).

@districtonebdg

 

 Posted on : November 17, 2016
Tags :

Facebook Comments