Lari Mengakrabi Alam di Fun Green Run Sukawana

Pada hari Minggu, 18 Februari 2018 DistrictOne menyelenggarakan event trail running untuk publik yang pertama. Walau sering melakukan trail running internal, baru tahun 2018 ini program untuk mengenalkan trek-trek alam di sekitar kota Bandung. Event trail running merupakan lanjutan dari program hiking yang telah rutin disosialisasikan sejak beberapa tahun lalu.

Misi utama dari event Fun Green Run 5K adalah membuka mata publik kepada trek-trek alam yang indah disekitar kota Bandung dengan berlari santai. Fun Green Run samasekali tak dimaksudkan untuk race melainkan sebuah acara fun untuk mengajak lari dan cinta alam. Dengan cut off time tiga jam untuk menempuh jarak 5K, banyak waktu untuk beristirahat dan mengabadikan spot indah sepanjang trek.

Rute yang dilalui mulai dari curug Layung hingga Sukawana menawarkan trek yang indah berupa hutan pinus, air terjun dan perkebunan teh yang menghijau dengan latar belakang gunung Tangkuban Perahu dan Burangrang. Trek ini akan “memaksa” para peserta berhenti untuk mengabadikan view lanskap yang indah. Disamping trek yang indah, di akhir acara dibagikan doorprize apparel perlengkapan outdoor berkualitas khas DistrictOne yaitu merk2 branded seperti The North Face, Deuter, Camelbak dll. Sementara itu, sebagai pengganti medali finisher dibagikan benih pohon untuk ditanam.

Bila menyukai trail running yang relax  seraya menikmati keindahan view lanskap atau hutan di pegunungan, Anda bisa menantikan event fun run berikutnya di trek-trek yang sunyi dan indah yang merupakan ciri khas trek lari maupun hiking dari DistrictOne. Kebanyakan trek mengambil tempat di Bandung Utara dan Timur seperti Sukawana, Cikole, Cibodas, Bukittunggul hingga Manglayang. Namun sewaktu-waktu juga berlokasi teramat dekat dari kota seperti Tahura atau Cikapundung trail. @districtonebdg

Marathon dengan View Indah di Rute Jatinangor-Dago

Bagi penyuka trail running jarak jauh, rute Jatinangor- Dago ini layak dicoba. Selain viewnya yang indah, medannya pun bervariatif dan dijamin sepi karena tak melewati jalur yang umum. Bahkan mungkin para pegiat lari pun belum banyak yang tahu jalur “lingkar luar” Bandung ini. Hanya goweser yang sering kami liat menjajal sepotong demi sepotong jalur ini sejak dari Dago, namun di jalur setapak Palintang ke Barubeureum masih jarang terdeteksi keberadaanya.

Sebetulnya jalur ini bisa dibalik dari Dago ke Jatinangor namun mengingat rute terahir menjelang finish adalah gunung Manglayang, bisa dibayangkan extra effort yang dikerahkan nantinya. Jadi mumpung ada banyak tenaga di awal, rute tanjakan gunung ini ada baiknya didahulukan.

Dimulai dari belakang kampus UNPAD Jatinangor, rute tanah sudah mulai mencumbu telapak kaki sejak awal. Ada baiknya rute ladang ini dilalui sepagi mungkin karena jelang siang cuaca disini ngajeos alias membakar ubun-ubun. Jalur setapak ini akan keluar di jalan aspal yang mengelupas di desa Barubeureum, tak jauh didepan berganti jadi jalan koral yang rusak. Ini adalah jalan yang mengarah ke jalur pendakian Manglayang. Bila ingin menghindari puncak, ambil jalan melipir ke Timur. Jalan melipir dan jalur puncak nanti akan bertemu di jalur Palintang.

Jalur Palintang ini menuntun kita ke jalan aspal desa Palintang lalu hamparan kebun kina daerah Gunung Kasur hingga Patrol. Siapkan tenaga untuk melahap tanjakan terakhir berupa jalan setapak ke arah Bukit Moko maka kita akan sampai ke view spektakuler Patahan Lembang dipuncaknya.

Bila tak ingin melewati jalan raya sepanjang kebun kina saat keluar dari gunung Manglayang jangan belok kanan ke desa Palintang tapi belok kiri menuju Palalangon dimana ada jalan menuju Oray Tapa lalu terus hingga Bukit Moko juga.

Darisini tinggal mengikuti jalur pinus menuju Tebing Keraton, bila tak hapal jalurnya lebih gampang ikuti saja jalan aspal pedesaan yang menuju Warung Bandrek. Setiba disini tinggal turun ke Dago, bisa lewat jalur aspal atau paving blok di dalam Tahura. Bila dihitung-hitung jarak jalur ini akan mencukupi jarak marathon. @districtonebdg