Ganja Tumbuh Bebas di Nepal

Pada tahun 60-70 an era flower generation, Kathmandu termasuk dalam kota-kota yang dilewati oleh Hippies Trail. Jalur backpackeran darat ini terbentang dari Istanbul hingga Bangkok melewati berbagai tempat dimana ganja bebas dikonsumsi.

Pada tahun 60-70 an era flower generation, Kathmandu termasuk dalam kota-kota yang dilewati oleh Hippies Trail. Jalur backpackeran darat ini terbentang dari Istanbul hingga Bangkok melewati berbagai tempat dimana ganja bebas dikonsumsi.

Tahun 70an kota Kathmandu merupakan magnet bagi para Hippies backpacker yang ingin bebas. Mereka berkumpul dikawasan Freak Street dekat Durbar Square menghisap mariyuana dengan bebas. Ada lagu Kathmandu dari Cat Stevens yang menggambarkan suasana kala itu.

Saat pertama ke Kathmandu tahun 2018, sisa-sisa masa Hippies itu masih dapat dilihat secara nyata. Jangan heran bila tanaman ganja tumbuh dihalaman hotel di daerah Thamel. Mariyuana bisa didapat dengan mudah di daerah ini, hanya lihat-lihat saja sekeliling sebelum membelinya.

Diluar kota Kathmandu, ganja semakin sering terlihat bahkan diperlakukan seperti semak saja. Walau termasuk tanaman terlarang, warga desa tak buru-buru membabat tanaman ini karena selalu berkembang biak lagi seperti semak pada umumnya. Aparat pun maklum kondisi ini.

Saat trip bulan September 2023 menginap di sebuah hotel di kota Nagarkot, semak ganja sudah menyambut kala masuk halaman.. wah ini menjanjikan keliatannya. Benar saja, ternyata dari kamar hotel semak rimbun tanaman surga juga menyambut kala membuka jendela kamar. Kebanyakan masih tanaman muda, namun yang berbunga dan siap panen pun tak susah dicari.

Yang menarik, karena saya selalu membawa rokok kretek untuk sosped, mereka sangat apresiasi pada rokok kretek Indonesia. Dalam “cultural exchange” ini mereka memberikan lintingan ganja sebagai ganti rokok Gudang Garam merah. Waah menang banyak šŸ˜

Mengurai Labirin Kawasan Thamel

Kawasan Thamel merupakan area tumpleknya turis budget dan mid-range yang populer di Kathmandu, seperti kawasan Khaosan di Bangkok.Ā  Thamel lebih merupakan sebuah kawasan daripada sebuah jalan. Walau didalamnya juga termasuk jalan Thamel namun juga termasuk jalan-jalan sekitarnya seperti Jyatha, Tridevi, JP road, Paryatan dan lainnya. Jalan yang sempit saling terhubung dengan gang dan persimpangan, membuat siapapun yang baru kesini akan mudah tersesat.

Tapi bukankah orang harus tersesat dulu sebelum menguasai arah? Jadi jangan terlalu khawatir tersesat, paling hanya beberapa saat…Ā  sebelum kembali berputar-putar šŸ˜€ . Begitulah, tak jarang yang sudah pernah kesini pun kembaliĀ  kehilangan arah. Apalagi kalau blusukannya malam hari , semoga beruntung wkwkwk..

Cara terbaik mengurai labirin Thamel adalah seperti membuka buah durian, yaitu dengan mengenali urat-urat utamanya dalam hal ini batas luar dan persimpangan (chowk). Sekali urat-uratnya ditemukan kita akan menikmati manisnya Thamel seperti kelezatan buah durian.Ā Batas Barat kawasan Thamel adalah jalan Paknajol, sebelah Timur adalah jalan Kantipah, sebelah Utara adalah jalan Leknak Sadakh, dan di Selatan adalah Durbar Square yang terkenal itu. Persimpangan-persimpangan utama didalamnya adalah Narsing chowk, Indra chowk, Chhetrapati chowk, Thahiti , Asan dan lainnya.

Thamel menjadi semacam melting point beragam bangsa dan budaya yang berbeda. Maka kulinernya pun beragam dari Eropa, Timur Tengah, Mexico, India, China, Tibet, Jepang, Korea,Thai, juga Vietnam tak ketinggalan. Namun tentu saja kuliner khas Newari yang wajib dicicipi kala disini seperti momo dan daal bhaat. Gerai minuman seperti teh, kopi dan alkohol juga banyak pilihan. Bila pecinta kafein jangan lewatkan untuk menyesap secangkir kopi di kafe Himalayan Java yang memiliki dua cabang di Thamel yaitu di Mandala dan Tridevi.

Menginap disini, hampir pasti merasakan sarapan di roof toop alias dak atap hotel. Bila datang antara Desember-Februari yang mana merupakan musim dingin, sedikit tips sebelum sarapan lebih baik jalan-jalan dulu untuk pemanasan supaya tidak terlalu kedinginanĀ  kala sarapan di roof top. Namun suasana diatas tidak mengecewakan sebenarnya, sambil memandangi kawasan Thamel kita ditemani burung-burung gagak yang banyak terdapat disini.

Bila menggemari perlengkapan outdoor, maka disini seperti surganya atau surga tiruan tepatnya. Namun ditengah gigitan udara dingin, jaket down (bulu angsa) merk TNF yang jelas kw pun sulit ditampik daripada menggigil semalaman. Bila kita berniat melakukan trekking semisal ke Everest Base Camp, toko-toko outdoor disini juga siap menyewakan berbagai kelengkapannya. @districtonebdg