Disambut Elang di Curug Luhur

“Ah untung gak mendung”, saya  bergumam sendiri. Agak khawatir hari itu akan hujan karena sehari sebelumnya wilayah Bandung  diguyur hujan sangat deras dan lama.

Yes, mataharinya hangat dan  setapak tanah pun menjadi empuk untuk dipijak. Saya tersenyum, alam tersenyum. Mari kita let’s go, temans.

Dari pintu masuk  tempat loket tiket berada,  kami hanya perlu 3, 5 KM hiking untuk mencapai ke curug ini. Jarak tempuhnya memang tidak lama tapi track ke sini cukup bervariasi, mulai  dari medan dimana kami bisa jingrak jingkrak sambil tertawa haha hihi  sampai medan serasa kita gagal menari balet di lantai licin (duh..)

Setelah trekking sekitar 1,5 jam dengan kontur trek adem adem dulu baru jatuh kemudian (ini  yang membuat geli), terdengar juga suara air terjun walau belum tampak terlihat. Serasa menjadi tamu kehormatan alam saat  air terjunnya nampak jelas terlihat sementara dari atas terdengar pekikan burung elang menyambut kami. Sepertinya ada elang sedang terbang di atas hulu air terjun.

“ Wah disambut Elang tuh kita,” guide kami berkomentar. Serta merta kami mendongak mencari sumber suara dan melihat tak hanya satu,tapi ada empat ekor elang berputar-putar di angkasa.

Perjalanan  hiking ke Curug Luhur di Cibodas ini bisa dibilang  trip kesekian bagi D’ hikers, walau dengan personil yang berbeda.  Dengan mengeluarkan kocek kurleb Rp. 200.000, sejak keluar pintu rumah. Tak apa-apalah.. demi hiking ke tempat  ‘less traveled’ sekitaran Bandung dengan para guide yang sabar dan berpengalaman, saya yakin  tidak ada yang  merasa sia-sia.

Siapa yang tidak akan senang menikmati indahnya alam curug sambil minum kopi, trek dengan pemandangan yang memanjakan mata dan ditemani empat burung elang yang terbang berputar-putar diatas kami saat melakukan perjalanan pulang. Lalu ditutup dengan nasi liwet nikmat yang dibuatkan oleh abah warung yang baik hati, membuat perut senang hati ceria.

Seakan belum cukup, pulangnya kami dibekali oleh-oleh panenan brokoli satu karung oleh penjaga Villa 😍😍😍 tempat kami memarkir mobil. Alhamdulillah diberi kesempatan bertemu orang-orang baik di tempat indah yang Tuhan berikan 😇😇

TB
24.11.18

Curug Luhur yang Tersembunyi dalam Hutan

Tahun lalu kala berkunjung ke curug Luhur belum ada tanda-tanda pengelolaan oleh warga, suasananya masih hutan. Warga tampak masih giat menggarap curug Sirah Cibodas yang lokasinya lebih dekat sebagai tempat wisata. Sementara curug Luhur masih jauh kedalam hutan sekitar sejam perjalanan dari batas hutan dengan lahan perkebunan.

Bagi yang motivasinya ingin hiking seperti kami, curug Sirah memang terlalu dekat.  Jadi beberapa kali pos tiket curug Sirah Cibodas dilewati saja, hingga pengelola akhirnya membuat jadi sepaket. Tak mahal sih, cuma Rp 5,000 dan Rp 3.000 untuk parkir motor. Ya gapapa lah 🙂 ini tentu tak seberapa dibanding tiket masuk The Lodge  yang terletak tak terlalu jauh darisini sebesar Rp 25.000 (weekend) belum bayar wahana lain didalamnya. Bagi kami senang-senang saja ada perhatian pada curug Luhur bila ini artinya ada kesadaran untuk memelihara kelestariannya.

Lokasi curug berada di desa Sunten Jaya, Cibodas tepatnya kampung Gandok. Bila melewati jalan Cibodas maka akan ada dua menara pemancar yang berdekatan, nah twin tower itulah cek poin yang gampang terlihat dari kejauhan. Bila datang dari arah Maribaya maka setelah melewati tempat wisata The Lodge  akan ada Indomaret dan Alfamart yang berhadapan, Disebelah kiri jalan akan ada jalan masuk, itulah arah menuju curug. Jalannya cukup besar dilewati mobil namun dibeberapa tempat akan sulit bila ada mobil lain yang datang berlawanan arah atau parkir.

Sekitar satu kilometer dari jalan raya, jalan beton habis di hutan pinus. Di area pinus ini terdapat pos tiket sekaligus tempat untuk memarkir kendaraan. Areanya cukup lapang untuk parkir mobil. Warung-warung juga mulai ramai didirikan diantara kerimbunan pinus disini. Bila curug Sirah Cibodas belok ke kanan, maka menuju curug Luhur lurus saja menuju jalur yang menanjak.  Walau tampak mengintimidasi, tanjakan ini hanya satu-satunya karena setelah itu trek relatif datar hingga sampai ke curug.

Trek menuju curug cukup terbuka, namun harap awas karena terdapat beberapa percabangan tanpa petunjuk arah menuju curug. Walau tak akan terlalu jauh melenceng namun sebaiknya ajak orang yang mengetahui arah menuju curug, karena beberapa jalur menuju arah punggungan yang berbeda.

Trek menuju curug cukup menyenangkan walau dibeberapa tempat agak becek. Jalurnya melipir bukit sehingga vew lepas disebelah kiri yang mengarah ke Lembang sangat menyejukkan mata. Setelah melalui tanjakan awal pinus, selanjutnya akan melalui kebun kopi  lalu masuk lagi ke pinus. Tak berapa lama akan sampai di area pohon rambat -kami menyebutnya rest area Jurrasic hehe- tempat biasanya beristirahat sejenak. Setelah itu melewati ladang sayur maka curug tak terlalu jauh lagi. @districtonebdg