Saat merencanakan trip 3 negara Sadaya Geulis Hikers beberapa waktu yang lalu, saya tertegun pada salah satu spot destination yaitu Angkor Wat yang berada di Siem Reap, Cambodia. Angkor Wat adalah nama yang sudah sering terdengar, mulai dari setting film Tomb Rider yang terkenal dengan pemeran utamanya Angelina Jolie, sampai fakta sejarah akan kemegahan Candi yang awalnya bernuasa Hindu beralih menjadi Candi Budha di abad 12.
Tapi tunggu, saya lebih tertegun dengan harga tiketnya yang seharga 37 USD (setara dengan Rp.570.000,-). Menurut informasi yang didapat, pembelian tiket harus sepagi mungkin dan harus rela antri karena pengunjung satu persatu harus difoto terlebih dahulu. Sempat terheran-heran kenapa harus difoto sih? Kayak mau lewat Imigrasi saja. Tapi benar faktanya, jangan komen dulu sebelum terlibat di lapangan.
Rasa penasaran semakin tinggi, maka pukul 5 pagi kami sudah berada di tuktuk menuju komplek Angkor Wat dan kami pun menjadi bagian dari turis – turis lain yang berbondong-bondong berburu sunrise. Ada yang sekalian jogging, bersepeda, dan mengendari tuktuk seperti kami. Rasa penasaran yang besar semakin tinggi ketika kami rela mengantri tiket bersama turis asing lainnya, jenis one day day ticket pass kami pilih, tiket seharian penuh menelusuri Komplek Angkor sampai terbenam matahari. Konon sunset di Cambodia memang terkenal indah dan istimewa.
Misteri pengambilan foto pun terjawab ketika kami menerima tiket dengan foto masing-masing tercetakdi atasnya. Ketika tiba di gerbang utama Angkor Wat, petugas mengecek tiket kami sambil menyamakanwajah dan foto yang tertera di tiket. Tepian danau yang terbentang di depan kuil rupanya menjadi spot favorite pemandangan sunrise, dimana komplek angkor mulai tampak terlihat dan membayang di atas air danau.
Sayang sunrise nya terhalang awan, masih kurang greget, tapi saya berhasil mengabadikan gambar yang cukup indah. Setelah menjelajahi Angkor Wat, kami exploring kuil Bayon dan terakhir Ta Prom. Setiap memasuki kuil petugas selalu ada memeriksa tiket dan lagi-lagi menyamakan wajah dengan foto yang ada di tiket. Kami hanya berkelakar, mungkin petugas takut kita ‘moncor’ lewat hutan.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan saatnya makan siang. Karena kelelahan kami memutuskan kembali ke hostel kemudian berembuk, tak ingin menyia-nyiakan uang 37 USD yang telah keluar, kamipun bertekad memburu sunset kembali ke Angkor Wat.
Sunset area rupanya berada di sebuah bukit (baru tahu kemudian), dalam bayangan kami sunset spot di Angkor berada di tempat yang sama tapi berlawanan, ternyata lebih jauh dari itu. Kami diharuskan
hiking menuju bukit selama 30 menit. Keputusan telah dibuat, resiko apapun yang terjadi harus dihadapi, termasuk hiking ke bukit yang tidak kami sangka sebelumnya.
Setelah mencapai bukit kami lihat para wisatwan telah berkumpul mengantri untuk menaiki Candi Pre Rup, konon katanya dari candi inilah spot terbaik untuk menyaksikan sunset. Setelah masuk ikut antrian, petugas mendekati kami kemudian menjelaskan bahwa jumlah wisatawan untuk menaiki Candi Pre Rup dibatasi hanya 300 org, di atas sana sudah ada 300 orang, dan antrian disini bisa naik ke atas bergantung jumlah wisatwan yang turun. Rata rata wisatawan tidak akan turun sebelum matahari benar-benar tenggelam.
“Tapi bukit ini luas, silakan anda explore untuk mendapatkan spot terbaik,” ujar penjaga. Dengan sedih kami pun mundur. Tak terbayang bila kami hanya menghabiskan waktu untuk mengantri tanpa mendapatkan spot indah. Lalu kami menyebar, menikmati
senja diantara rimbun pepohonan.
Saya berdiri di belakang kerumunan yang ingin mengambil foto. Tapi ada satu pasangan tepat di depan saya berdiri, mereka seperti khusyu menikmati senja tanpa gadget. Saya pun tergerak melakukan hal yang sama. Hanya memandangi senja. Senja yang indah dan mahal di Cambodia. Seperti layaknya senja dimanapun, ia selalu berusaha memukau mengakhiri hari dengan indah. Datang tepat waktu, menepati janji pada bumi untuk menggenapkan waktu, tak peduli warna langit seperti apa. Mungkin ibarat seseorang yang berusaha datang menepati janji pada tambatanhatinya walau langit tampak mendung dan hujan akan menghadang.
@TB