Situs Gunung Padang merupakan peninggalan Megalitikum berbentuk punden berundak yang terletak di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulaan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Keberadaan Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh Nicolaas Johannes Krom pada 1914.
Di kawasan situs megalitikum Gunung Padang terdapat 5 teras. Untuk mencapai puncak situs ini bisa melewati jalur utara dan selatan. Jalur utara lebih menanjak dengan melwati 378 anak tangga sedangkan jalur Selatan lebih landai dan dengan melewati 750 anak tangga. Di setiap teras terdapat bebatuan punden berundak yang diyakini dulunya merupakan aktivitas masyarakat prasejarah.
Diperkirakan situs Gunung Padang dibangun pada periode 2500-4000 SM. Luas wilayah mencapai 3000 meter persegi dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut. Pon Purajatnika, M.Sc., yang memimpin penelitian Gunung Padang pada bidang arsitektur dan kewilayahan menyatakan bahwa struktur teras-teras Gunung Padang mirip situs Machu Pichu di Peru.
Komunitas D1VA melakukan trip ke situs prasejarah ini dengan cara unik, yaitu memakai moda kereta api. Memanfaatkan trayek Cipatat – Sukabumi yang baru dibuka, perjalanan dimulai dari stasiun Bandung lalu turun di Padalarang. Setelah disambung angkot kuning menuju stasiun Cipatat, lalu memakai KA Siliwangi menuju Lampegan. Darisini rombongan diantar mobil ke tujuan.
Transportasi umum memang masih jadi kendala menuju lokasi karena tak ada angkot. Namun bila hanya sendirian pun, akses dari Lampegan ke Gunung Padang tetap memungkinkan yaitu dengan naik ojek yang mangkal di stasiun. Sedikit tips, bila naik ojek dari Lampegan, langsung saja minta diantar ke puncak teras agar hemat waktu karena harus mengejar kereta sore. @districtonebdg