Bila kita naik menuju Palintang dari alun-alun Ujungberung, maka akan melewati daerah Palalangon. Entah mana batas-batas wilayahnya, namun yang paling gampang adalah sebuah warung tempat transit para goweser yang disebut Warlos. Kawasan ini ibarat Warung Bandrek nya jalur Palintang bagi goweser. Dulu warung ini sangat sederhana, kini sudah menjadi rumah makan Warlos yang mana mobil Pajero Sport pun kerap tampak parkir sekedar untuk kuliner.
Saya masih ingat tahun 1994 Jimny putih bermuatan logistik yang kami naiki mati-matian ngesot di jalan koral yang licin disini demi mencapai Palintang. Untung tak tergelincir ke jurang dibawah. Kini jalan sudah beton, mobil-mobil tampak berlenggang kangkung menuju ke arah Lembang.
Walau lebih dikenal oleh goweser, sebuah jalur hiking tersembunyi di perbukitan disini. Sebuah jalur setapak diseberang warung yang mengarah ke atas menawarkan sebuah hiking ringan dengan view landscape cukup indah. Jalur ini sejatinya merupakan trek downhill sepeda MTB yang masih aktif. Beberapa kecelakaan downhill membuat jalur ini tak seramai awalnya, namun tetap akan dijumpai yang menjajalnya pada hari libur.
Bila mendaki bukit Palalangon ini, gunung Palasari tampak berada di kiri dan Manglayang di kanan. Seolah keduanya menuntun jalan kita ke puncak. Sesekali burung elang melintas ke arah Palasari atau sekedar mendengar pekikannya sja. Angin berhembus dari pegunungan, sehingga walau pada cuaca panas pun akan terasa sebuah kesejukan.
Bukit ini cukup terbuka, penghjauan baru dimulai beberapa tahun lalu disini. Pohon-pohon pinus masih muda, dengan sebuah kebun pembibitannya terletak di sebuah pos pada ujung jalur setapak. Tempat finish jalur ini adalah perbatasan jalan aspal dan koral. Hiking ringan ini hanya akan memakan waktu sekitar setengah jam.
Dibandingkan menaiki gunung Palasari atau Manglayang yang terletak di punggungan seberang, bukit Palalangon ini memang tak seberapa. Namun diperbukitan yang bersahaja ini kita tetap dengan leluasa menghirup sebuah aroma yang didamba-dambakan mereka yang terkurung di gedung perkantoran, yaitu aroma kebebasan. Freedom of the hills.
@districtonebdg