Kawasan hutan Jayagiri, Lembang telah populer sejak dulu. Disinilah masa kecil para penjelajah kawakan dari Bandung memulai perkenalannya dengan alam bebas. Disinilah ketika hutan pegunungan dengan lembut menasehati para petualangan belia itu untuk tak tergesa, belum saatnya menuju petualangan-petualangan besar. “Belajarlah dahulu, nanti saatnya akan tiba” seperti petuah seorang ayah pada anaknya.
Selain tempat kemping, rute di hutan ini merupakan jalur hiking legendaris. Maka pada tahun 1980-an sering diadakan even Kebut Gunung, semacam lomba hiking, dikawasan hutan pinus ini.
Nama Jayagiri semakin legendaris dengan grup Bimbo mempopulerkan lagu “Melati dari Jayagiri” gubahan Iwan Abdurrahman. Lagu tersebut digubah Abah Iwan sekitar tahun 1970 kala kawasan ini sering dijadikan tempat kemping para pencinta alam. Dulu juga pernah populer merk ransel Jayagiri, sebuah brand pelopor ransel outdoor.
Bagi yang belum pernah kesini, kawasan hutan pinus disini bisa sangat membingungkan jalurnya. Banyak yang hanya berputar-putar padahal merasa sudah berjalan jauh.
Namun sebenarnya Jayagiri merupakan hub jalur setapak ke berbagai arah. Kita bisa memulai trek ke Jayagiri dari berbagai tempat seperti Sukawana, Pasir ipis, Gunung Putri, alun-alun Lembang atau Cikole. Kini rute dari Lorong lumut termasuk yang paling ramai karena memang pendek jaraknya.
Para petualang yang dibesarkan oleh trek Jayagiri akan selalu rindu untuk kembali kesini. Trek hutan pinus ini merupakan kepingan sejarah masa lalu yang selalu dirindukan. Lalu setelah mereka melakoni berbagai petualang megah, ke peraduan Jayagiri mereka akan kembali. Dengan segala kerendahan hati untuk berterimakasih atas segala ilmu yang diberikan.