Di kaki gunung Manglayang terdapat beberapa air terjun, antara lain Curug Antani dan Curug Cigedogan yang terletak di kawasan Barubeureum, Jatinangor. Curug Antani dengan ketinggian sekitar delapan meter terletak di ujung aliran sungai kecil, kita harus berjalan menyusuri aliran air ke hulu untuk menuju curug. Sementara curug Cigedogan lebih mirip pancuran dibanding curug, terletak di jalur yang berlawan arah.
Curug Antani bisa disebut cukup mungil dibanding curug lainnya di kaki gunung, dengan ruang hamparan yang tak terlalu luas. Namun tempatnya yang tersembunyi, justru menjadi daya tarik pecinta hiking. Bila curug ini terpapar di lokasi yang mudah dilihat, malah mungkin menurunkan daya tariknya. Tersembunyi di dalam semak hutan, kita seperti mendapati inner beauty.
Untuk menuju Curug Antani dari warung Mak Ipah di Baru beureum, cukup berjalan santai sekitar 30 menit. Tak lama setelah warung kita akan disambut oleh tanjakan, berjalanlah santai karena tujuan tidaklah jauh. Lebih baik menikmati tanjakan hijau diantara pohon pinus ini seraya menikmati pemandangan sekitar. Darisini tanjakan ke puncak bayangan Manglayang tampak curam di seberang, dengan jalan setapak tanah merah yang terlihat jelas.
Setelah bertemu batu besar di puncakan, jalur akan terus menurun. Lalu akan bertemu jalan mendatar, dari sini sudah terdengar suara gemericik air. Turunlah ke sungai kecil disebelah kanan kita, darisitu tinggal telusuri alirannya hingga ke hulu dan kita akan mendapati sebuah curug.
Meninggalkan curug, kami sarankan ambillah jalan yang berbeda karena kita belum hiking terlalu lama, masih banyak energi di tubuh. Dari batu besar yang menjadi petunjuk jalan tadi teruslah lurus, tidak ke bawah menuju warung. Jalur ini akan memberi kita view lain untuk dijelajahi. Setelah berjalan tak terlalu lama kita akan menjumpai pertigaan jalan setapak, bila ambil ke kanan segera menuju jalan koral dan bila lurus akan hiking semakin jauh mendapati hutan bambu. Pilih jalur dengan bijak sesuai waktu dan tenaga yang anda punya.
Bila membawa mobil, saran kami titipkan saja di sebuah rumah makan tak jauh dari gerbang Barubeureum. Kita bisa memesan menu untuk makan siang setelah nanti selesai hiking, darisini berjalan sepanjang jalan koral menuju warung. Pemandangan hijau sepanjang jalankoral cukup indah, seraya membiasakan kaki untuk berjalan. Bila ada waktu, setiba di warung sosialisasilah dulu sambil ngopi-ngopi sejenak, maka kita akan mendapatkan informasi berharga di kawasan sekitar.
Perjalanan hiking akan lebih bernilai bila kita tak hanya mengejar lokasi tujuan, namun meleburkan diri dalam lingkungan. Bersosialisasi dengan penduduk, menikmati pemandangan, merasakan otot-otot tubuh yang mengerang girang meyusuri setapak, suasana sepanjang perjalanan seringkali lebih berkesan dibanding lokasi tujuan dari hiking itu sendiri. @districtonebdg