Kebun teh Pangheotan di Sukawana terletak di Kampung Kancah Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat. Kebun Pangheotan didirikan pada 1908 oleh Perusahaan Hindia Belanda, dan sampai dengan periode 1957, berada di bawah penguasan HIL Tiedeman & Van Kerchem, yang berkedudukan di Bandung. Tercatat dua administratur Belanda yang bertugas di kebun itu, yakni Jan Willem Ruyssenaers (1927 – 1941) dan Albert Johan Ruyssenaers (1941 – 1957). Pada 1958, kebun itu dinasionalisasi menjadi milik Pemerintah RI.
Sejatinya kawasan Pangheotan ini seluas mata memandang adalah perkebunan teh, namun dibalik bukit-bukit teh yang hijau menyejukkan mata bila kita telusuri lebih jauh begitu banyak mutiara tersembunyi lainnya. Terletak dikaki gunung Burangrang dan Tangkuban Perahu, gunung-gunung itu seolah melambai dengan penuh rasa rindu. Siapa yang tak terpesona oleh kerinduan tulus dari ibu pertiwi yang ingin memeluk anak-anaknya. Dengan sedikit tekad, kita bisa mencapai puncak-puncak gunung itu dalam waktu yang tak terlalu lama sekitar 3-4 jam.
Selain gunung yang menjulang, sungai yang jernih mengalir dilembah ini. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan ini membentuk banyak air terjun yang indah sepanjang alirannya antara lain curug Layung, curug Tilu dan lainnya. Kami telah lama mendengar perihal curug-curug (air terjun) yang ada disekitar Sukawana, namun hanya setahun yang lalu benar-benar berniat mencarinya. Maklum saja, walau setiap hari Sabtu bergerilya dengan program #SaturdayOutdoor , begitu banyak tempat di sekitar kota Bandung yang harus dijejaki. Satu lokasi, kadang memerlukan lebih dari satu kali survey.
Dalam hiking di Sukawana kali ini sungai di sebelah Barat perkebunan teh menjadi target utama, karena letaknya tak terlalu jauh. Dialiran sungai ini terdapat banyak curug yang telah dikuasai berbagai resort outbond disekitar kawasan ini. Walaupun kita bisa masuk dari pintu resor melalui jalan aspal dibawah, akses setapak dari perkebunan teh adalah jalur terbaik bila anda menyukai hiking. Jalur belakang ini akan langsung menuju curug-curug yang telah dikomersialisasi akes masuknya ini. Curug Bubrug, curug Tilu dan Curug Layung adalah astraksi wisata alam yang indah di sepanjang aliran sungai yang berhulu di kaki gunung Burangrang.
Untuk menuju curug Layung, bila membawa kendaraan, bisa diparkirkan di lapangan depan Villa Merah atau lebih jauh di lapangan desa. Ikuti jalan koral utama sampai melewati desa, setelah warung paling ujung yang terletak dikiri jalan ada jalur setapak yang cukup lebar masuk ke kebun teh. Ikuti setapak ini hingga bertemu dengan pertigaan antara ke kiri (CIC – Ciwangun Indah Camp) dan kanan (curug Layung). Ikuti arah setapak yang ke curug Layung ini dengan seksama, nantinya akan mengarah kekiri. Seharusnya dari pertigaan itu curug tak terlalu jauh lagi. @districtonebdg