Lokasi Taman Hutan Raya Juanda yang terletak di tengah-tengah wilayah Bandung awalnya dikenal sebagai Kawasan Hutan Lindung Gunung Pulosari. Hutan ini merupakan kawasan pelestarian alam yang berfungsi sebagai paru-paru kota Bandung. Jaraknya hanya lima km dari Gedung Sate sebagai pusat pemerintahan Jawa Barat.
Kawasan hutan kota ini memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna serta keadaan udaranya yang sejuk dan nyaman.Di dalam kawasan Taman Hutan Raya terdapat berbagai obyek wisata yang cukup menarik seperti Monumen Ir. H. Juanda yang terletak pada suatu plaza, gua-gua buatan peninggalan jaman kolonial, Kolam Pakar yang merupakan kolam buatan seluas 1,15 Ha yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sungai Cikapundung. Serta terdapat beberapa buah curug (air terjun) antaralain Curug Dago dan Curug Omas.
Menuju Dago Pakar atau yang kini disebut Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, kita tinggal menyusuri jalan Dago hingga habis di terminal Dago Elos. Dari sini tinggal diteruskan jalan menuju Tahura. Bila anda merasa kehilangan suasana hutan alami dan udara yang segar, maka di kawasan Dago Pakar kerinduan itu akan terobati. Setelah membayar tiket masuk Tahura sebesar Rp 12.000 (2016) kita bisa segera menikmati suasana hutan yang asri ini.
Selain popular untuk hiking, jalur Dago Pakar-Maribaya ini juga sangat mengasyikkan untuk digunakan sebagai trek lari. Jarak trail running antara Dago Pakar – Maribaya ini sekitar lima kilometer, jadi bila pulang pergi akan genap 10 km. Namun jarak itu seringkali tak terasa karena pelari dimanjakan oleh suasana hutan dengan view lembah sungai Cikapundung yang menawan. Bila ingin beristirahat tinggal menepi ke warung-warung yang bertebaran sepanjang jalur, dan bila tak kuat pulangnya bisa menumpang ojek dari Maribaya.
Medan yang akan ditempuh dari Dago Pakar menuju Maribaya adalah tanjakan-tanjakan bukit yang cukup menantang. Bila dihitung setidaknya ada lima tanjakan yang cukup panjang dari Dago Pakar hingga jembatan Maribaya, plus satu tanjakan terakhir menuju curug Omas. Tanjakan terakhir inilah yang paling panjang dan tegak. Bila kondisi sedang tak fit benar, saya jarang melanjutkan melahap tanjakan ini, cukup sampai jembatan Maribaya saja sehingga jaraknya hanya 4,5 km dari Dago Pakar. Bila anda penyuka lari, tak ada salahnya mencoba jalur Dago Pakar-Maribaya ini dan bukan tidak mungkin akan ketagihan menjajalnya secara rutin.
Selain jalur normal paving blok, terdapat jalur hutan diatasnya yang lebih sepi dan alami. Single track yang dipakai untuk Tahura Trail Running ini sebenarnya jalur sepeda yang sudah tak terpakai, di beberapa tempat jembatan bambunya sudah usang dan roboh. Namun pemandangan jalur ini sangat menawan, sehingga tak ada salahnya untuk dicoba. Menuju kesini, kita harus melewati jalan raya dulu ke arah warung bandrek/tebing keraton, lalu di pertengahan jalan ada jalan masuk ke Tahura.