Aura Mistis Masa Silam di Bhaktapur

Bhaktapur, juga dikenal sebagai Bhadgaon atau Khwopa (dalam bahasa Newar), adalah salah satu kota bersejarah yang paling terpelihara di Nepal. Terletak sekitar 13 km sebelah timur Kathmandu, kota ini merupakan bagian dari Lembah Kathmandu yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Saat pertama kali singgah di Bhaktapur tahun 2018 saya langsung pening melihat tiket masuknya. Maklum kala backpackeran budget sangat tipis hehe. Akhirnya kota ini diskip saja dan langsung cabut ke Nagarkot.

Namun kemudian mampir lagi ditahun 2023 kali ini bersama Tanti, Nonon dan teh Isoh dan karena dibayarin tiketnya ya ngiring bingah  saja 😆. Kapan lagi ada kesempatan masuk kota ini. Lebih tepatnya kerelaan untuk bayar tiket masuknya. Terus terang saya agak merenung dulu bila bayar mahal untuk wisata budaya, heritage dsb… beda bila harus merogoh kocek dalam-dalam demi petualangan.

Meski menjadi destinasi wisata, Bhaktapur tetap mempertahankan atmosfer kuno.  Aura kuno ini langsung terasa menyergap ketika melewati pos tiket dengan jalan-jalan berbatu, rumah bata merah, dan kehidupan masyarakat Newar yang masih tradisional. Kita seperti terlempar kedalam lorong waktu dan muncul di kehidupan abad yang lalu.

Namun seperti banyak situs bersejarah di Nepal, Bhaktapur mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi April 2015. Restorasi besar-besaran telah dilakukan namun tampak bahwa beberapa bangunan heritage nya tak bisa benar benar pulih seperti sediakala.

Begitu banyak yang bisa dilihat di kota kuno ini, namun setidaknya beberapa site ikonik ini bisa jadi prioritas:

1. Durbar Square Bhaktapur– Kompleks istana kerajaan dengan kuil-kuil kuno

2. Taumadhi Square – Pusat kuil-kuil besar seperti Nyatapola dan Bhairavnath.

3. Pottery Square – Tempat para pengrajin tembikar tradisional bekerja.

4. Dattatreya Square – Area dengan kuil kayu tertua di Nepal.

Well, karena waktu yang terbatas kamipun tak sempat mengunjungi yang terakhir. Namun saya jamin walau hanya satupun akan membawa kesan mendalam.

Oya, dan jangan lewatkan juga  kulineran disini. Konon menurut ketiga emak-emak itu, memang enak-enak apalagi yoghurt nya. Sementara saya yang bukan ahli kuliner kekenyangan makan dal bhat –semacam nasi rames dipojokan terminal bis pun sudah cukup 🤣

@bayubhar