Bagi yang tak punya banyak waktu namun ingin menjelajah curug silakan datang ke kawasan Pasir Impun di jalan raya Ujungberung. Disini terdapat curug Batu Templek yang cukup tersembunyi dari keriuhan wisata. Mungkin karena letaknya didalam area penambangan atau aksesnya bukan jalan umum dan kurang leluasa. Maklum saja hanya truk pengangkut batu atau pasir yang keluar masuk jalan curam menuju curug. Maka kebanyakan pengunjung yang datang tampak memakai motor, itu pun bisa dihitung dengan jari.
Menuju kesini, bila datang dari arah Cicaheum maka setelah penjara Sukamiskin ada jalan belok kiri yang menanjak. Ikuti terus jalan utama maka akan sampai di kawasan penambangan batu tempat curug Batu Templek berada. Jalan menuju curug berupa turunan di area rumpun bambu yang cukup curam di sebelah kanan jalan. Tampak ada seperti pos tiket yang sederhana, namun saat kami datang di hari Kamis tak ada yang menyambut. Hanya warung yang tetap buka, segera saja kami melakukan protap yaitu ngopi dan sosped.
Sebenarnya curug ini cukup indah berupa tebing batu yang lebar dan tinggi, dengan curahan air yang tak terlalu besar namun warnanya keruh kecoklatan seperti curug Dago. Sekedar memandanginya dari dekat atau kejauhan sudah memberi kesan yang damai tanpa perlu menceburkan diri ke curahan airnya. Namun tentu saja, berada demikian dekat dengan curug akan selalu menggoda untuk sekedar merasakan basah.
Jalan Pasir Impun ini bila ditelusuri terus ke atas akan menyambung ke tempat wisata Oray Tapa yang biasa diakses dari jalan Sindanglaya. Namun dibeberapa lajur jalan akan tampak memaksakan untuk meneruskannya walau kami tetap melaluinya dengan motor matic. Terkadang dalam perjalanan memang kadung muncul semangat kamikaze 😀
@districtonebdg