Keberadaan curug Panganten jauh berbeda dengan curug Cimahi yang setelah dibenahi kini dipopulerkan dengan nama curug Pelangi. Walau berasal dari aliran sungai yang sama, curug Panganten seperti tersembunyikan. Menuju ke curug yang tersembunyi ini pengunjung harus rajin bertanya ke penduduk setempat untuk bisa sampai ke lokasinya. Kondisi terbengkalai ini sudah bisa ditebak dari sejak jalan masuk komplek Katumiri yang juga terbengkalai tak terurus.
“Jiga perumahan zombie..” gumam Bais melihat ke kiri dan kanan banyak rumah besar yang kosong, sebagian rusak.
Menurut penduduk yang sedang bertani, kondisi terbengkalai karena kepemilikannya berpindah tangan. Area outbond Katumiri pun sama terbengkalainya, lahan yang tak terpakai hanya dipakai untuk bercocok tanam. Suasana malam hari disini, dijamin akan menyeramkan.
Curug Panganten berada di ketinggian 1.050 meter dpl dan memiliki ketinggian terjunan air sekitar 20 meter. Curug misterius ini berada di wilayah wisata alam Katumiri, berjarak sejauh kira-kira 7 km dari kota Cimahi dengan mengambil arah ke Parongpong. Curug ini berada di ujung jalan dari perumahan dan wisata alam Katumiri. Tepatnya di Jalan Raya Cihanjuang KM 5,56.
Akses jalan dari gerbang perumahan zombie menuju lokasi curug sekitar 2 km dengan melewati jalan setapak berkelok-kelok, berbatu yang licin dan becek jikalau hujan turun dengan sisi jurang dan semak belukar hingga tiba di curug tersebut. Karena jarang dikunjungi, kondisi alam disini relative lebih asri. Monyet masih tampak berlompatan dari dahan, kadal berseliweran di jalan setapak, dan saat kami berjalan tampak dua ekor elang terbang rendah.
Jalan setapak menuju curug tinggal mengikuti arah yang terpasang di area outbond, jalan menurun ini cukup lebar hingga kita tak akan salah. Namun diujung jalan tak ada petunjuk lagi, dari sini jangan mengikuti saluran air melainkan turun saja ke arah kebun. Setelah sampai di aliran sungai, jalur setapak menanjak lagi menuju saluran air. Setelah sampai di saluran air, ambil arah ke kiri maka tak berapa lama akan terlihat curug Panganten yang cukup tinggi ini. Di pintu masuk yang seadanya, tertera tiket masuk Rp 5.000,- namun hari biasa pintu pagarnya terkunci. Tentu saja, dengan mudah kita bisa moncor atau masuk menerobos melaui jalan lain.
Jalur lain adalah melalui jalan Gandrung, bila dari arah Parongpong menuju Cimahi maka dari jalan Kol Masturi belok kiri tak jauh setelah pasar Cisarua. Setelah sampai di desa Cipanas, ada jalan belok kiri. Darisini perjalanan kaki lebih singkat, dan nanti akan menemukan pintu masuk yang sama seperti dari arah Katumiri. Jalur masuk via Katumiri lebih mudah ditemukan, namun jalur masuk via Gandrung lebih menghemat tenaga.
Bagi yang mencari curug berwarna-warni dengan spot selfie dan jajanan warung, disini bukanlah tempatnya. Namun bagi yang mencari suasana asri, menyukai hiking ringan dengan sedikit adrenalin, tempat-tempat indah yang terpinggirkan seperti curug Panganten adalah sebuah surga tersembunyi. @districtonebdg